CONTOH SKRIPSI KUANTITATIF : PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. JHONLY INDO GRAFICA (JINGGA DIGITAL PRINTING & ADVERTISING) KOTA TANGERANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Sumber daya
manusia merupakan pendorong utama dalam kelangsungan sebuah perusahaan untuk
menjalankan segala kegiatan. Sehingga perusahaan harus lebih selektif dalam
memilih sumber daya manusia hal ini sangat penting untuk keberhasilan
perusahaan. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawan, maka
perusahaan dituntut untuk menciptakan karyawan yang mempunyai kinerja yang
tinggi dan perusahaan juga membutuhkan
sumber daya manusia yang memiliki cara berpikir yang cerdas agar
perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Hasibuan
(2017:3) dalam (Asi L, 2020) “Manajemen Sumber Daya
Manusia ialah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat”. Oleh karena itu, sumber
daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan dan harus dikelola,
dipelihara dan ditingkatkan secara efektif untuk mencapai kinerja optimal dan menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Perkembangan
suatu
perusahaan sangat bergantung pada kualitas kinerja sumber
daya manusia yang ada di perusahaan, tanpa
adanya sumber
daya manusia maka perusahaan akan kesulitan untuk mencapai tujuannya.
Sehingga sumber
daya manusia merupakan kunci pokok perusahaan dan apabila hal tersebut
dilaksanakan dengan sangat baik, maka dapat dipastikan perusahaan akan mudah
mencapai target dan tujuan yang diharapkan.
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak
pada sektor digital
printing. Dengan memproduksi secara massal tulisan dan
gambar, seperti branding, cetak stiker, sandblasting dan sablon, serta cutting sticker, poster, banner, dan spanduk. PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang secara konsisten
menjaga kualitas sumber daya manusianya sehingga dapat memaksimalkan segala
aspek yang diperlukan. Kinerja karyawan yang maksimal juga sangat diharapkan
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang, karena dengan
kinerja kerja yang baik dapat mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai dan
membuat produktivitas meningkat.
Menurut
Mangkunegara (2015:93) dalam (Ummah, 2017) berpendapat bahwa
“motivasi adalah keadaan yang dapat mendorong agar pegawai dapat terus bergerak
lebih maksimal sehingga mampu dalam pencapaian tujuan dari motifnya”. Menurut
Afandi (2018 : 23) dalam (Nurjaya, 2021) motivasi
adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena
terinspirasi, tersemangati, dan terdorong untuk melakukan aktivitas dengan
keikhlasan, senang hati, dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktifitas yang
dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas”. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah
motivasi.
Motivasi merupakan salah satu faktor
penting bagi seseorang untuk berkontribusi pada suatu perusahaan. Dengan memberikan motivasi yang baik dapat
menumbuhkan rasa semangat dalam menjalankan tugas yang dikerjakan sehingga
menghasilkan kinerja yang lebih efektif, maka peran karyawan dalam
organisasi harus menjadi hal yang lebih diperhatikan oleh perusahaan. Dengan
motivasi yang tinggi karyawan
bekerja secara optimal,
karyawan yang memiliki motivasi kerja yang kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melalukan setiap kegiatan. Oleh karena itu
peningkatan moral seseorang selalu berkaitan dengan memotivasi usahanya, maka untuk mendapatkan
motivasi yang baik seseorang harus memahami kebutuhan manusia. Berikut ini merupakan hasil
pra survey
motivasi kerja pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital
Printing & Advertising) Kota
Tangerang :
Tabel 1.1
Hasil Pra survey Karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang
Periode 2022
No |
Pernyataan |
Target |
Jawaban |
Jumlah Responden |
|||
Iya |
% |
Tidak |
% |
||||
1 |
Merasa puas
terhadap bonus yang diberikan atas hasil kerja yang baik |
100% |
15 |
75% |
5 |
25% |
20 |
2 |
Perusahaan
memberikan gaji yang sesuai |
100% |
8 |
40% |
12 |
60% |
20 |
3 |
Pemimpin
selalu mendorong karyawan untuk mampu bekerja sama dalam pekerjaan |
100% |
15 |
70% |
6 |
30% |
20 |
4 |
Perusahaan
menyediakan peralatan yang sesuai untuk memastikan kenyamanan karyawan |
100% |
12 |
60% |
8 |
40% |
20 |
5 |
Perusahaan
memberikan jenjang karir kepada karyawan |
100% |
12 |
60% |
8 |
40% |
20 |
Sumber:
Pra survey
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising), 2022
Berdasarkan
data tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil pra survey dengan
memberikan 5 pertanyaan kepada beberapa karyawan PT. Jhonly Indo Grafica
(Jingga Digital Printing & Advertising) dan responden menjawab dengan cara
memilih salah satu jawaban yaitu (IYA) dan (TIDAK). Pada Pernyataan nomor 1
sebanyak 75% menyatakan iya, sedangkan 25% menyatakan tidak. Pada pernyataan
nomor 2 sebanyak 40% menyatakan iya, sedangkan 60% menyatakan tidak . Pada
pernyataan nomor 3 sebanyak 70% menyatakan iya, sedangkan 30% menyatakan tidak.
Pada pernyataan nomor 60% menyatakan iya, sedangkan 40% menyatakan . Pada pernyataan
nomor 5 sebanyak 60% menyatakan iya, sedangkan 40% menyatakan tidak. Dari
kelima pernyataan tersebut terdapat satu pernyataan yang memiliki persentase
tinggi, yaitu pada pernyataan nomor 2 dimana ada beberapa karyawan merasa
pemberian gaji yang masih belum sesuai.
Disiplin kerja juga menjadi
faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja kerja karyawan, karyawan yang
tidak disiplin dapat menghambat kinerja kerjanya serta dapat menghambat
pencapaian tujuan perusahaan. Seorang karyawan harus mampu mentaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
perusahaan. Peraturan perusahaan dibuat bertujuan agar dapat dipatuhi oleh
karyawan baik dalam menepati waktu bekerja, mentaati semua aturan yang ada dalam
perusahaan, ketaatan terkait perilaku dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Bagi
perusahaan dengan adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib
dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga dapat
memperoleh hasil
yang optimal. Karyawan juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja, seperti datang tepat waktu dan
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sedangkan tingkat disiplin kerja
karyawan merosot akan menjadi penghalang dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Hal
ini selaras dengan pendapat menurut Afandi (2018:11) dalam (Saputra, 2019) yang menyatakan “disiplin
kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma - norma sosial yang
berlaku”.
Penting
bagi perusahaan untuk melakukan sosialisasi terhadap semua peraturan perusahaan
agar dapat dipahami oleh karyawan. Perilaku tepat waktu yang dimiliki oleh
karyawan dapat menandakan bahwa karyawan tersebut memiliki tingkat kedisiplinan
yang tinggi yang dapat berpengaruh terhadap kinerjanya, tingkat
kehadiran karyawan juga sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja dari
setiap karyawan. Dengan
demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat serta
dapat juga mengembangkan tenaga dan pola pikir secara maksimal demi terwujudnya
tujuan organisasi. Berikut ini merupakan data absensi karyawan pada
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang
Tabel 1.2
Data Absensi Karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang
Periode 2022
Tahun |
Bulan |
Jumlah Karyawan |
Absensi |
||
Sakit |
Izin |
Terlambat |
|||
2022 |
Januari |
40 |
3 |
5 |
5 |
Februari |
40 |
4 |
3 |
7 |
|
Maret |
40 |
3 |
6 |
4 |
|
April |
40 |
2 |
4 |
8 |
|
Mei |
40 |
4 |
3 |
5 |
|
Juni |
40 |
5 |
8 |
7 |
|
Juli |
40 |
6 |
8 |
6 |
|
Agustus |
40 |
3 |
7 |
8 |
|
September |
40 |
5 |
8 |
7 |
|
Oktober |
40 |
5 |
4 |
10 |
|
November |
40 |
2 |
6 |
6 |
|
Desember |
40 |
5 |
2 |
9 |
|
Jumlah |
47 |
64 |
82 |
Sumber: PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising), 2022
Berdasarkan data pada tabel 1.2 dapat dilihat pada tahun 2022 jumlah absensi karyawan yang
terlambat dalam satu tahun sangat besar dibandingkan dengan absensi izin dan sakit. Hal ini menunjukkan
bahwa disiplin kerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang belum maksimal masih banyak karyawan yang terlambat, dengan demikian perusahaan dapat
memberikan sanksi yang tegas terhadap
karyawan yang terlambat. Karena
keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada rasa tanggung jawab karyawan
terhadap aturan waktu yang telah ditetapkan, maka kinerja karyawan akan
meningkat.
Menurut
Afandi (2018:83) dalam (Novriani
Gultom & Nurmaysaroh, 2021) berpendapat bahwa “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara ilegal,
tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika”. Kinerja merupakan salah satu komponen penting untuk mengukur tingkat keberhasilan yang
dicapai, karena dengan kinerja yang baik dapat meningkatkan kemampuan kerja, prestasi
kerja dan tanggung jawab yang penuh
pada pekerjaan dan kewajibannya.
Oleh
karena itu, perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang
memiliki tingkat semangat kerja yang tinggi. Melalui semangat kerja yang tinggi akan diperoleh hasil kerja
yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan keuntungan
bagi perusahaan dan produktivitas kerja yang baik. Berikut ini hasil
evaluasi penilaian kinerja karyawan dalam satu tahun di
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital
Printing & Advertising) Kota Tangerang sebagai berikut :
Tabel 1.3
Data Kinerja Karyawan PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang
Periode Tahun 2022
No. |
Aspek Kinerja |
Target |
Penilaian Kinerja karyawan |
Jumlah Karyawan |
|
Mencapai |
Tidak Mencapai |
||||
1 |
Menghasilkan pekerjaan
yang berkualitas |
100% |
75% |
25% |
40 |
2 |
Ketelitian dalam
melaksanakan pekerjaan |
100% |
63% |
38% |
40 |
3 |
Menyelesaikan pekerjaan
sesuai target yang ditentukan |
100% |
55% |
45% |
40 |
4 |
Menyelesaikan pekerjaan
tepat pada waktunya |
100% |
50% |
50% |
40 |
5 |
Tanggung jawab pada pekerjaan |
100% |
43% |
58% |
40 |
Sumber: PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising),2022
Berdasarkan data pada tabel 1.3 di
atas, kinerja yang diukur dari beberapa aspek pencapaiannya. Pada aspek menghasilkan pekerjaan yang berkualitas hanya mencapai 75%, pada aspek ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan
hanya mencapai 63%, pada aspek pencapaian hasil pekerjaan sesuai target yang
ditentukan hanya mencapai 55%, pada aspek ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan hanya mencapai 50%, dan pada aspek tanggung jawab
pada pekerjaan hanya mencapai 43%. Dalam hal ini
kinerja karyawan masih belum mencapai standar target yang telah ditetapkan
perusahaan sehingga masih mengalami permasalahan.
Berdasarkan
latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul: "Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang".
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka
rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah
terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) Kota Tangerang ?
2. Apakah
terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) Kota Tangerang ?
3. Apakah
terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital
Printing & Advertising) Kota Tangerang ?
1.3. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini
meliputi :
1. Untuk
mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) Kota Tangerang.
2. Untuk
mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) Kota Tangerang.
3. Untuk
mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
1.4. Manfaat
Penelitian
1.4.1 Manfaat
Teoritis
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai
objek yang diteliti dan juga sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Manajemen Strata Satu (S-1) Jurusan Sumber Daya Manusia. Sekaligus menambah
wawasan mengenai Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) Kota Tangerang.
2. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
bahan referensi yang dapat dijadikan sebagai
dasar bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat terkait dengan motivasi dan disiplin kerja sehingga
dapat meningkatkan kinerja
karyawan khususnya pada PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising ) Kota Tangerang
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Manajemen
1. Pengertian
Manajemen
Manajemen
merupakan suatu
seni mengatur, mengelola dan
memanfaatkan sumber daya manusia serta sumber daya yang lainnya untuk mencapai
tujuan yang telah direncakan. Manajemen merupakan suatu hal yang penting untuk
diperhatikan dalam megelolaan
suatu perusahaan, manajemen
merupakan suatu aktivitas yang bekaitan
dengan aktivitas yang lain, karena setiap aktivitas perusahaan diharpakan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Pengertian Manajemen Menurut Sarinah & Mardalena (2017:7) dalam (Santika, 2021),
“manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan kerjasama
melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya”. Menurut
Afandi (2018:1) dalam (Resi Nur Apiana, 2023) “manajemen adalah bekerja
dengan orang-orang untuk mencapai organisasi dengan pelaksanaan fungsi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau
kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling)”.
Menurut
Firmansyah
(2018:4) bahwa “manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk menciptakan
tujuan yang sudah ditetapkan terlebih”.
Menurut Hasibuan, (2017),
“manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu.”
Menurut
Abdullah (2019:2) menyatakan bahwa “manajemen adalah keseluruhan aktivitas yang
berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi (man, money, material, machine and method) secara efisien dan efektif”.
Menurut
Roni Angger Aditama (2020:2) “ manajemen merupakan
sesuatu yang tejadi di dalam organisasi yang selalu terkandung adanya suatu
atau tujuan tertentu yang akan dicapainya tujuan melibatkan manusia serta
sumber-sumber lainnya dengan cara yang paling efisien”.
Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan dalam suatu organisasi
yang telah direncanakan secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Unsur-Unsur Manajemen
Untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan setiap perusahaan mempunyai unsur 6M
yaitu man, money, materials, machanise, methods, dan market.
a.
Men atau manusia. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan merupakan
faktor penting bagi perusahaan karena manusialah yang membuat tujuan dan
manusia pula yang menjalankan proses untuk mencapai tujuan tersebut.ia, tidak
ada proses kerja.
b.
Money atau uang. Merupakan salah satu unsur
yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, uang merupakan alat yang alat
penting karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional dan besar
kecil hasil perusahaan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan, hal ini juga
berhubungan dengan aktivitas yang diperlukan
seperti gaji, membeli peralatan-peralatan, biaya perawatan, dan
lain-lain.
c.
Material atau bahan-bahan. Dalam proses
pelaksanaan kegiatan manusia tidak dapat dipisahkan karena tanpa adanya
material maka tidak akan ada hasil yang diperoleh.
d. Machines atau
mesin. Merupakan suatu alat yang dapat mempermudah sumber daya manusia yang
ada, memaksimalkan hasil kerja dan memungkinkan
keuntungan yang lebih besar.
e. Methods atau
metode. Suatu prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun jika
cara yang digunakan sudah baik, tetapi orang yang melakukan pekerjaan tidak
mengerti, maka hasilnya akan kurang memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap sumber daya manusianya sendiri.
f. Market atau
pasar. Pasar merupakan sasaran manajemen yang penting, karena merupakan tujuan
proses aktivitas manajemen.
3. Tujuan
Manajemen
Tujuan
manajemen menurut Salam (2019:12) mengatakan bahwa “tujuan organisasi sebagai
suatu usaha dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai suatu
tujuan tertentu yang mereka taati demikian rupa sehingga diharapkan hasil yang
akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan efisien”.
Menurut Stoner dalam Wijayanti (2020:5) mengatakan
bahwa “tujuan manajemen dapat dicapai dari serangkaian proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya manusia organisasi lainnya yang memiliki tujuan agar dapat mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan beberapa kutipan diatas dapat
disimpulkan bahwa tujuan manajemen adalah suatu rangkaian proses perencanaan
dari sekelompok organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi yang sudah
ditetapkan.
4. Fungsi-Fungsi
Manajemen
Untuk kelangsungan perusahaan, para pengelola harus menjalankan fungsi-fungsi
manajemen agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Menurut Roni Angger Aditama, (2020:11) fungsi manajemen dikenal dengan planning, organizing, Actuating, dan controlling (POAC).
a.
Planning (
Perencanaan)
Perencanaan
adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi.
b.
Organizing (Pengorganisasian)
Proses kegiatan penyusunan atau alokasi sumber daya
oganisasi dalam bentuk desain organisasi atau struktur organisasi sesuai dengan
tujuan perusahaan, sumber daya organisasi, dan lingkungan bisnis perusahaan
tersebut. Sumber daya organisasi terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
1)
Sumber daya manusia (SDM),
meliputi tenaga kerja/karyawan, baik dari level operasional sampai dengan
fasilitas perusaan.
2)
Sumber daya fisik, meliputi
tanah,mesin,gedung fasilitas perusahaan.
3)
Sumber daya organisasional,
meliputi brand/merk, produser dan kebijakan (SOP/IK), sistem informasi dan
teknologi.
c.
Actuating
(Pelaksanaan)
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencpai sasaran yang sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi.
d.
Controlling (Pengendalian)
Fungsi manajemen untuk melakukan control atau
evaluasi terhadap kinerja organisasi. Hal ini guna untuk memastikan bahwa apa
yang sudah direncanakan, disusun, dan dijalankan dapat berjalan sesuai dengan
aturan main atau prosedur yang telah dibuat.
2.1.2
Manajemen Sumber Daya Manusia
1.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses
pemberdayaan atau memaksimalkan anggota organisasi dalam mencapai suatu tujuan.
Manajemen Sumber Daya Manusia juga merupakan ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan.
Menurut Mathis & Jackson (2017:5)
“manajemen sumber daya
manusia adalah sistem formal yang dirancang dalam organisasi
untuk mengelola bakat manusia untuk mencapai tujuan organisasi”. Sedangkan menurut Prasadja
Ricardianto (2018, 15) manajemen sumber daya
manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat maksimal”.
Menurut Hasibuan (2017:3) dalam (Asi L, 2020)“Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah seni dalam mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat”. Menurut Ardana (2019:5) mengemukakan
bahwa “manajemen sumber daya manusia adalah proses pendayagunaan manusia sebagai tenaga kerja
secara manusiawi, agar semua potensi fisik dan psikis yang dimilikinya
berfungsi maksimal untuk mencapai tujuan”.
Menurut Desseler (2015:3)
dalam (Nurhanan & Heri Sasono, 2022), “Manajemen sumber daya
manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan
mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan
keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.”
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu proses yang terdiri dari rekrutmen, seleksi sumber daya
manusia, dan penggunaan sumber daya manusia.
2.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen
sumber daya manusia adalah untuk menyeimbangkan antar tujuan masing-masing
individual serta menyelaraskan sehingga mampu bergerak dalam irama yang sama
demi mencapai tujuan bersama yaitu tujuan perusahaan. Menurut Sofyandi
(2018:11) yang dialih bahasakan oleh R. Supomo dan Eti Nurhayati menjelaskan
bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia yaitu:
a.
Tujuan Organisasi
Untuk dapat mengenal keberadaan sumber daya manusia
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.
b.
Tujuan Fungsional
Untuk mempertahankan
kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
c. Tujuan
Sosial
Untuk merespons kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan
masyarakat melalui tindakan meminimalisir dampak negatif terhadap organisasi.
d.
Tujuan Personal
Untuk membantu pegawai
dalam mencapai tujuan, setidaknya tujuan-tujuan
yang dapat meningkatkan kontribusi individual terhadap organisasi.
3.
Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia
Menurut Hasibuan (2018)
fungsi-fungsi sumber daya manusia sebagai berikut :
1. Perencanaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta
efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan.
2. Pengorganisasian
Kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi, wewenang, integrasi dan
koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi merupakan alat untuk mencapai
tujuan.
3. Pengarahan
Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau
bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
4. Pengendalian
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5. Pengadaan
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi,
dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung,
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
8. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan
dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling
menguntungkan.
9. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai
pensiun.
10. Kedisiplinan
Keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11. Pemberhentian
Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, kontrak kerja
berakhir, dan pensiun.
2.1.3
Motivasi
1.
Pengertian
Motivasi
Motivasi berasal dari
bahasa latin, yakni movere yang berarti “dorongan atau menggerakan”. Dalam manajemen, motivasi
merupakan hal yang membuat semua anggota selalu menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan. Motivasi juga merupakan hal penting untuk memaksimalkan kerja
karyawan serta produktivitas perusahaan, jika tidak adanya motivasi yang
mendorong karyawan untuk kepentingan perusahaan, maka tujuan yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan tidak akan tercapai dengan baik.
Menurut Mangkunegara (2015:93)
berpendapat bahwa “motivasi adalah keadaan yang dapat mendorong agar pegawai
dapat terus bergerak lebih maksimal sehingga mampu dalam pencapaian tujuan dari
motifnya”.
Menurut Afandi (2018 : 23) ”motivasi
adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena
terinspirasi, tersemangati, dan terdorong untuk melakukan aktivitas dengan
keikhlasan, senang hati, dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktifitas yang
dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas”.
Menurut Hasibuan, (2017:141) “motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan,
dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal”. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar karyawan mau bekerja secara optimal (Andayani, 2020).
Dari beberapa pengertian yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
suatu dorongan untuk karyawan agar
tersemangati dan melakukan pekerjaan dengan maksimal untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Tujuan
Motivasi.
Menurut
Hasibuan, M (2017) tujuan dari motivasi
kerja adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan
moral dan kepuasan kerja karyawan.
b. Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
c. Mempertahankan
kestabilan karyawan perusahaan.
d. Meningkatkan
kedisiplinan karyawan.
e. Mengefektifkan
pengadaan karyawan.
f. Menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang baik.
g. Meningkatkan
loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan
karyawan.
i. Mempertinggi
rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
j. Meningkatkan
efisiensi penggunaan alat-alat
dan bahan buku.
3. Indikator
Motivasi
Indikator motivasi kerja menurut Abraham
Maslow dalam Mangkunegara (2017:101-102), sebagai berikut :
1. Kebutuhan
fisiologi
Merupakan
kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup
seperti perlindungan fisik, makanan, minuman, tempat tinggal, oksigen, tidur
dan sebagainya.
2. Kebutuhan
rasa aman
Kebutuhan
akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan
keselamatan melaksanakan pekerjaan.
3. Kebutuhan
untuk rasa memiliki
Kebutuhan
untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk
mencintai serta dicintai, sehingga dapat menumbuhkan interaksi yang lebih erat
dengan orang lain.
4. Kebutuhan
akan harga diri
Kebutuhan
ini meliputi keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang,
pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektivitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan
untuk mengaktualisasi diri
Kebutuhan
untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat
dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
2.1.4 Disiplin
Kerja
1. Pengertian
Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan suatu peraturan
atau tata tertib dan kebijakan yang telah ditetapkan dimana sumber daya manusia
harus melakukan dan melaksanakan pekerjaanya agar sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh perusahaan. Disiplin kerja merupakan peran penting dalam suatu
kegiatan produktivitas
dalam perusahaan untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya secara efektif
dan efisien. Menurut Sinambela (2016:335) dalam (Akbar et al., 2021)
disiplin adalah suatu proses kepatuhan, mematuhi, menaati, dan melakukan
pentaatan terhadap suatu standar, peraturan, kebijakan dan ketetepan yang
ditentukan oleh organisasi maupun perusahaan atau lembaga.
Menurut Ramon (2019) dalam (Pranitasari &
Khotimah, 2021)
menyatakan bahwa disiplin kerja
adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati
norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Sedangkan
menurut Afandi (2018:11)
dalam (Saputra, 2019)
disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan para
manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Menurut Hasibuan
(2017:193) disiplin kerja merupakan
suatu fungsi operatif dalam sumber daya manusia yang terpenting karena semakin
baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa
adanya disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan dalam mencapai
tujuan yang optimal. Disiplin mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang dalam
menjalankan segala tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Menurut Handoko (2012:208) dalam (Rastika, 2015) disiplin adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh manajemen guna menjalankan standar-standar
organisasional.
2. Tujuan
Disiplin Kerja
Menurut R. Supomo dan Eti Nurhayati
(2018:139) tujuan disiplin kerja adalah sebagai berikut :
1) Agar
tenaga kerja mentaati peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan
dan kebijakan
perusahaan yang berlaku.
2) Dapat
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
3) Dapat
menggunakan
dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa perusahaan dengan
sebaik-baiknya.
4) Dapat
bertindak perilaku sesuai dengan norma yang berlaku pada perusahaan.
5) Tenaga
kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Jenis-jenis
Disiplin Kerja
Menurut Agustini (2019:94) dalam (Singodimedjo, 2019) didalam instansi terdapat tiga jenis-jenis disiplin
kerja di antaranya :
1) Disiplin
Preventif
Disiplin yang bertujuan untuk mencegah pegawai berperilaku yang
tidak sesuai peraturan. Tindakan tersebut mendorong pegawai untu taas kepada
berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah di tetapkan.
Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan
perilaku yang diinginkan dari instansi diusahakan pencegahan jangan sampai
pegawai berperilaku negatif sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2) Disiplin
Korektif
Disiplin yang bertujuan agar pegawai tidak melakukan pelanggaran
yang sudah dilakukan. Jika ada pegawai yang nyata telah melakukan pelanggaran
atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang
ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu
sanksi tentunya disesuaikan pada tingkat pelanggaran yang terjadi.
3) Disiplin
Progresif
Disiplin yang bertujuan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk
mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius
dilaksanakan tetapi juga memungkinkan manajemen untuk memperbaiki kesalahan
memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggar. Kegaiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk mendisiplinkan pegawai ini tentu bersifat positif dan tidak
mematahkan semangat kerja pagawai. Kegiatan pendisiplinan harus bersifat
mendidik dan mengkoreksi kekeliruan agar dimasa datang tidak terulang kembali
kesalahan-kesalahan yang sama.
4. Indikator
Disiplin Kerja
Dalam
suatu perusahaan kedisiplinan harus ditegakkan, karena tanpa adanya
disiplin pegawai maka perusahaan tersebut sulit untuk mewujudkan tujuannya.
Menurut Bejo Siswanto
dalam Lijan Poltak Sinambela (2018:356) dalam (Putri & Pradana,
2021) berpendapat bahwa
indikator disiplin kerja,
sebagai berikut :
a. Frekuensi
Kehadiran
Merupakan
salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kedisiplinan pegawai. Semakin
tinggi frekuensi kehadirannya atau rendahnya tingkat kemungkinan maka pegawai
tersebut telah memiliki disiplin kerja yang tinggi.
b. Tingkat
Kewaspadaan
Pegawai
yang dalam melaksanakan pekerjaannya
selalu penuh perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang
tinggi baik terhadap dirinya maupun terhadap pekerjaannya.
c. Ketaatan Pada Standar Kerja
Dalam
melaksanakan pekerjaannya, seorang pegawai diharuskan mentaati semua standar
kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan peoman kerja agar
kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat dihindari.
d. Ketaatan Pada Peraturan Kerja
Hal
ini dimaksud untuk kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja.
e. Etika
Kerja
Etika
kerja diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya agar tercipta suasana
harmonis, saling menghargai antar sesama pegawai.
2.1.5 Kinerja
1. Pengertian
Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata job
performance
atau actual performance,
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Menurut
Wibowo (2016:07) “kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang
berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Suatu pekerjaan mempunyai
persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut
juga sebagai standar pekerjaan”.
Menurut Afandi (2018:83) “ kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi secara ilegal, tidak melanggar hukum dan
tidak bertentangan dengan moral dan etika”.
2. Tujuan
Kinerja
Menurut Sedarmayanti (2016:288), tujuan
dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut :
a. Untuk
mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan.
b. Sebagai
dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya penyempurnaan kondisi kerja,
peningkatan mutu dan hasil kerja.
c. Sebagai
dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin, sehingga dapat
diarahkan jenjang atau rencana karirnya, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan.
d. Mendorong
terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan.
e. Mengetahui
kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang kepegawaian, khususnya kinerja karyawan
dalam bekerja.
f. Cexara
Pribadi, karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat memacu
perkembangannya. Bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal
karyawannya, sehingga dapat lebih memotivasi karyawan.
3. Indikator
Kinerja
Menurut Mangkunegara (2019:75) kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Adapun indikator yang digunakan sebagai berikut :
a. Kualitas
kerja
Kualitas
kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya
dikerjakan.
b. Kuantitas
kerja
Kuantitas
kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya.
Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu
masing - masing.
c. Pengetahuan
kerja
Kemampuan
seseorang dalam mengetahui urutan pekerjaan atau tahapan-tahapan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
d. Pelaksanaan
tugas
Pelaksanaan
tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat
atau tidak ada kesalahan.
e. Tanggung
jawab
Tanggung
jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan
pekerjaan yang diberikan perusahaan.
2.2 Penelitian
Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari
perbandingan serta dapat membantu peneliti menemukan inspirasi baru bagi peneliti.
Penelitian terdahulu juga memiliki fungsi sebagai rujukan yang menjadi acuan
penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian
terdahulu, penulis menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa
jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis:
Tabel
2.1
Penelitian
Terdahulu
No. |
Nama Penelitian |
Nama Jurnal, Vol, dan Hal |
Judul Penelitian |
Metode Penelitian |
Hasil Penelitian |
1. |
Sri Mardiana, Vega Anismadiyah, Amun Soepandi (2020) |
Jurnal Jenius, Vol.4 No.1, ISSN: 2581-2769. Kreatif Jurnal Ilmiah Vol.8
No.2, ISSN: 2406-8616 |
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kecamatan Ciputat Timur,
Kota Tangerang Selatan |
Kuantitatif |
Hasil penelitian yang didapatkan yaitu variabel bebas yaitu Motivasi
(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,249 dengan Nilai koefisien determinasi (KD) adalah
60,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti. |
2. |
Roni Fadli, Hasanudin Hasanudin (2020) |
Jurnal Jenius, Vol.4 No.1, ISSN: 2581-2769. |
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Yayasan Bait
Qur’ani At Tafkir Ciputat. |
Kuantitatif |
Hasil penelitian ini nilai korelasi sebesar 0,649 yang artinya tingkat
hubungan motivasi terhadap kinerja karyawan memiliki tingkat hubungan yang
kuat. Nilai Koefisien Determinasi sebesar 0,421 atau sebesar 42,1%, sedangkan
sisanya sebesar 57,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Nilai t hitung sebesar 5,906 > t tabel 201 dengan
Sig 0,000 < 0,05 |
3 |
Ummul Chair (2020) |
Jurnal Brand, Vol. 2 No.1, ISSN : 2715-4920 |
Pengaruh Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Nirha Jaya
Makassar |
Kuantitatif |
Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi linear sederhana Y =
9,186 + 0,590 (X) , hal ini berarti bahwa jika X = 0, maka Y tetap 9,186 dan
positif (+) artinya searah / sejalan ,
kemudian untuk koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang tinggi
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan dengan nilai 0,610. Pada
koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,372 yang artinya pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 37,2%. Untuk pengujian
hipotesis melalui uji t menunjukkan di mana variabel motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan |
4 |
Cleopatra
Cleopatra, Darwin Lie, Efendi efendi, Andy Wijaya (2015) |
Jurnal Sultanis, Vol.3 No.1
ISSN : 2338-4328 |
Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada pabrik kerupuk
naga mas Pematang Siantar |
Kuantitatif |
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) disiplin kerja pada pabrik kerupuk naga mas sudah cukup baik. 2) ada pengaruh positif dan
signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan 3) disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 81,1%. |
5 |
Syarkani (2017) |
Jurnal Ilmiah Ekonomi Stie Pancasetia Bisnis, Vo. 3 No. 3, ISSN :
2442-4560 |
Pengaruh |
Kuantitatif |
Dari hasil uji diketahui bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Panca Konstruksi di Kabupaten
Banjar. Koefisien determinasi sebesar 0,565 yang berarti bahwa sebesar 56,5%
sedangkan sisanya 43,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. |
6 |
Galih Arga Nurcahya, Fetty Poerwita Sary (2018) |
e-Proceeding of Management, Vol.5, No.1, ISSN : 2355-9357 |
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Arah Enviromental Bag.
Surakarta |
Kuantitatif |
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian
dilakukan dengan uji parsial (uji t) dan menghasilkan kesimpulan bahwa
hipotesis nol ditolak. Dengan begitu diketahui bahwa kinerja karyawan
dipengaruhi oleh disiplin kerja. |
7. |
Muhamad Ekhsan (2019), |
Optimal: Jurnal ekonomi dan kewirausahaan, Vol.13, No.1, ISSN :
1978-2586 |
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Syncrum
Logistics |
Kuantitatif |
Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa secara
parsial dan simultan variable motivasi
dan disiplin berpengaruh terhadap
kinerja karyawan PT Syncrum
Logistic.Hal ini dibuktikan
dari hasil uji
simultan (Uji F)
dan hasil Uji
Parsial (Uji t) juga
menunjukkan nilai signifikan
dari dua variabel bebas yang
mendukung hipotesa. Oleh
karena itu hasil
uji dari penelitian ini
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh secara simultan
antara variabel motivasi dan
disiplin kerja terhadap kinerja PT Syncrum Logistics |
8 |
M. Effendi, Febrie Yogie (2019) |
Journal of Management and Bussines, Vol.1, No.1, ISSN: 2684-8317 |
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PP
London Sumatera Indonesia Tbk. Bukit Hijau Kecamatan
Rawas Ilir Kabupaten
Musi Rawas Utara |
Kuantitatif |
Hasil penelitian, dari hasil analisis regresi linier berganda
diperoleh persamaan Y = 10,428 + 0,349 X1+ 0,382 X2. Selanjutnya dari
analisis diperoleh nilai R square R2 sebesar 0,770 atau 77,0%. Nilai tersebut
memberi pengertian bahwa motivasi (X1), dan disiplin kerja (X2) memberikan
sumbangan pengaruh sebesar
77,0% terhadap kinerja
karyawan (Y). Simpulan,
terdapat pengaruh secara
simultan antara motivasi
dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan |
2.3 Kerangka
Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur yang akan
menjelaskan secara teoritis antara hubungan variabel yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini penulis mengemukakan variabel penelitian menjadi dua bagian variabel
yaitu variabel
independen atau variabel bebas yaitu Motivasi dan Disiplin kerja dan variabel
dependen atau variabel terikat adalah Kinerja karyawan. Menurut Sekaran dalam
Sugiyono (2017:60), menjelaskan bahwa “kerangka berpikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
didefinisikan sebagai masalah yang penting”. Berdasarkan
kerangka berpikir yang telah dikemukakan, terkait variabel motivasi dan disiplin kerja pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan, maka penelitian ini
digambarkan dalam paradigma sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
2.4. Pengembangan
Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2019:64)
“hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah karena sifatnya
sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang
terkumpul”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah harapan yang dinyatakan oleh
peneliti mengenai hubungan antara variable-variabel di dalam masalah
penelitian. Sedangkan menurut Arikunto (2018:71) meyampaikan bahwa “hipotesis
dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
Berdasarkan uraian teori diatas maka diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H01
: ρ1 = 0 : Diduga tidak terdapat
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
Ha1
: ρ1 ≠ 0 : Diduga
terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
H02
: ρ2 = 0 : Diduga
tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
Ha2
: ρ2 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising)
Kota Tangerang.
H03
: ρ3 = 0 : Diduga
tidak terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang secara simultan.
Ha3
: ρ3 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica
(Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang secara
simultan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis
Penelitian
Jenis
dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, Menurut
Sugiyono (2018:8) berpendapat bahwa “Penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif
atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Sedangkan Menurut Sugiyono (2018:44) pendekatan asosiatif yaitu “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau
hubungan antara dua variabel atau lebih”.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan
pada PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang.
3.2
Tempat
dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Menurut
Sugiyono (2019:13) berpendapat “tempat penelitian adalah sasaran ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal yang
objektif”. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) beralamat di Jl. KH Hasyim Ashari No.1, RT.004,
RT.004/RW.008, Nerogtog, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15145.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Mei
2023 s/d Oktober 2023, hingga dicukupi kebutuhan data informasi. Proses
penelitian ini dilakukan secara bertahap diambil mulai dari pendahuluan, pengajuan
proposal, surat izin konsultasi, penyebaran pra survey, hingga pembuatan
kuesioner dan penyebaran kuesioner.
Adapun kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Jadwal
Penelitian
Jadwal Kegiatan |
Mei 2023 |
Juni 2023 |
Juli 2023 |
Agustus 2023 |
September
2023 |
Oktober
2023 |
|||||||||||||||||||
(Minggu) |
(Minggu) |
(Minggu) |
(Minggu) |
(Minggu) |
(Minggu) |
||||||||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Penyusunan Bab I |
||||||||||||||||||||||||
2 |
Penyusunan Bab 2 |
||||||||||||||||||||||||
3 |
Penyusunan Bab 3 |
||||||||||||||||||||||||
5 |
Penyusunan instrumen |
||||||||||||||||||||||||
6 |
Penyebaran kuesioner |
||||||||||||||||||||||||
7 |
Tabulasi data |
||||||||||||||||||||||||
8 |
Pengolahan data |
||||||||||||||||||||||||
9 |
Analisis data |
||||||||||||||||||||||||
10 |
Pengambilan kesimpulan |
3.3
Operasional Variabel
Penelitian.
Operasional variabel
menurut Sugiyono (2019:63) berpendapat “operasional variabel adalah sebagai
berikut: “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel
diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari
variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara
benar. Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari variabel independen
dan variabel dependen. Adapun penjelasan dari masing-masing variabel itu adalah
sebagai berikut:
1.
Variabel Independen atau Bebas (X1 dan X2)
Menurut Sugiyono (2019:33) berpendapat “variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependen)”. Variabel bebas
merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel
lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur atau dipilih oleh peneliti
untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel
bebas yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:
a. Motivasi (X1)
Menurut Afandi (2018:23) motivasi adalah
keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena
terinspirasi, tersemangati, dan terdorong untuk melakukan aktivitas dengan
keikhlasan, senang hati, dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktifitas yang
dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas.
b. Disiplin
Kerja (X2)
Menurut Hasibuan (2017:193) disiplin kerja
merupakan
suatu fungsi operatif dalam sumber daya manusia yang terpenting karena semakin
baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa
adanya disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan dalam
mencapai tujuan yang optimal. Disiplin mencerminkan rasa tanggung jawab
seseorang dalam menjalankan segala tugas-tugas yang diberikan kepadanya maupun
peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Variabel
Dependen atau Terikat (Y)
Menurut Sugiyono
(2019:39) berpendapat “variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau terikat
yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas”. Variabel dependen dalam
penelitian ini yaitu kinerja karyawan.
a.
Kinerja Karyawan (Y)
Menurut Wibowo (2016:07) kinerja adalah
hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan
pekerjaan. Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan
dalam mencapai tujuan yang disebut sebagai standar pekerjaan.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel |
Indikator |
Nomor Kuesioner |
Pernyatan |
Skala |
Motivasi (X1) Sumber: Maslow dalam
Mangkunegara (2017:101-102) |
1.
Kebutuhan
fisiologi |
1 |
Perusahaan sudah memberikan gaji dan
insentif yang sesuai dengan pekerjaan. |
Likert |
2.
Kebutuhan rasa
aman |
2 |
Perusahaan
telah memberikan jaminan keamanan dan ketenangan dalam bekerja. |
||
3.
Kebutuhan
untuk rasa memiliki |
3 |
Pimpinan
selalu berupaya membangun hubungan kerja yang menyenangkan. |
||
4.
Kebutuhan akan
harga diri |
4 |
Saya
selalu mendapatkan penghargaan atas hasil kerja yang baik. |
||
5.
Kebutuhan
untuk mengaktualisasikan diri |
5 |
Perusahaan
memberi saya kesempatan untuk berkembang. |
||
Bejo Siswanto dalam Lijan Poltak Sinambela (2018:356) |
1. Frekuensi kehadiran |
1 |
Saya
masuk dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan perusahaan. |
Likert |
2.
Tingkat
kewaspadaan |
2 |
Saya
menjalankan segala perintah yang sudah ditetapkan. |
||
3.
Ketaatan pada
standar kerja |
3 |
Saya
selalu mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu. |
||
4.
Ketaatan pada
peraturan kerja |
4 |
Saya
selalu berpakaian rapi. |
||
5.
Etika kerja |
5 |
Saya
selalu bersikap ramah dan sopan terhadap sesama rekan kerja maupun pimpinan. |
||
Kinerja Karyawan (Y) Sumber: Mangkunegara
(2019:75) |
1.
Kualitas kerja |
1 |
Saya mengerjakan pekerjaan dengan
cepat dan teliti. |
Likert |
2.
Kuantitas
kerja |
2 |
Saya
selalu memaksimalkan kemampuan saya dalam menyelesaikan tugas. |
||
3.
Pengetahuan
kerja |
3 |
Saya
mampu menyelesaikan setiap target pekerjaan yang sudah ditentukan. |
||
4.
Pelaksanaan
tugas |
4 |
Saya
selalu berusaha berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan pekerjaan. |
||
5.
Tanggung jawab |
5 |
Saya
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan penuh tanggung jawab. |
3.4 Populasi
dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2019:215) berpendapat “populasi adalah
jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan karakteristik yang
ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2018:173) menyampaikan bahwa “populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dari pengertian diatas, disimpulkan
populasi adalah keseluruhan karakteristik atau sifat
subjek atau objek yang dapat ditarik sebagai sampel. Dalam penelitian
populasinya adalah karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang yang berjumlah 40 karyawan.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2019:215)
berpendapat “sampel adalah jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi”. Menurut Sugiyono (2019:81) “teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
digunakan dalam penelitian”. Maka dalam penelitian teknik sampling yang
digunakan adalah teknik sampling jenuh. Hal ini sering
dilakukan jika jumlah populasi relatif
kecil. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital
Printing & Advertising) yang berjumlah 40 karyawan.
3.5 Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan upaya untuk mendapatkan informasi
yang akan digunakan dalam pengukuran variabel. Menurut Sugiyono (2019:308)
menyampaikan “metode pengumpulan data adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan
sehingga dapat digunakan memecahkan dan mengantisipasi masalah”. Pengumpulan
data merupakan langkah yang amat penting, karena pada umumnya data yang
dikumpulkan akan digunakan untuk diuji.
3.5.1 Data Primer
Merupakan
data yang diperoleh dari
tanggapan responden terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner,
atau dengan kata lain daya yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.
Menurut Sugiyono (2019:137) “Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan pada PT. Jhonly
Indo Grafica (Jingga Digital Printing
& Advertising) .
1. Studi
Lapangan ( Field Research)
Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam rangka melakukan analisis terhadap pembuktian jawaban
sementara atau hipotesis dari permasalahan yang dikemukakan, maka metode
pengumpulan data yang penulis lakukan adalah :
1. Observasi
Menurut
Sugiyono (2019:141) berpendapat “observasi adalah proses yang tersusun dari berbagai proses sehingga diperoleh data
berdasarkan fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”.
Dalam hal ini penulis melaksanakan pengamatan langsung terhadap perusahaan dimana pengamatan terbatas pada pokok permasalahan sehingga
perhatian lebih fokus kepada data (riil)
dan relevan.
2. Kuesioner
Kuesioner
merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden secara tertulis.
Daftar pertanyaan ditujukan terutama yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Menurut Sugiyono (2019:142) berpendapat “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan
diukur dan yang diharapkan dari responden”. Dalam penelitian ini kuesioner yang
dibuat berupa pernyataan dengan jawaban mengacu pada skala likert. Bobot nilai kuesioner yang
ditentukan yaitu: Sangat Tidak Setuju
(bobot 1), Tidak Setuju (bobot 2), Kurang Setuju (bobot 3), Setuju (bobot 4)
dan Sangat Setuju (bobot 5).
3.5.2 Data Sekunder
Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan arsip perusahaan
yang ada kaitannya dengan penelitian ini, atau data yang diperoleh dari
berbagai literature dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2019:137) “sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder dalam penelitian
ini mencakup data sejarah perusahaan, visi misi perusahaan.
1.
Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2019:138) berpendapat “dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bisa berbentuk tulisan atau gambar.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah perusahaan, jumlah
karyawan dan lain sebagainya.
2.
Studi Kepustakaan
Menurut Sugiyono
(2019:140) berpendapat “studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan
referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang diteliti dan
penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan
lepas dari literatur ilmiah”. Dalam penelitian ini studi kepustakaan dilakukan
dengan mencari landasan teoritis yang berhubungan dengan judul penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data.
Menurut Sugiyono
(2019:147) berpendapat “dalam penelitian kuantitatif analisa data merupakan
kegiatan pengumpulan data dari sumber-sumber yang diperoleh”. Kegiatan dalam
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenisnya,
mentabulasi berdasarkan variabel, menyajikan data berdasarkan variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun metode analisis
data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah:
1.
Uji
Instrumen Data.
Dalam suatu penelitian, data
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan data merupakan
penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian
hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan kualitas dari data
tersebut. Hal ini tergantung instrumen yang digunakan apakah sudah memenuhi
asas validitas dan reliabilitas. Adapun dalam pengujian instrumen ini digunakan
2 (dua) pengujian yaitu:
a.
Uji
Validitas.
Valid adalah menunjukkan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang
dapat dikumpulkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2019:361) berpendapat ”valid berarti terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya”. Sedangkan menurut Ghozali
(2019:52) berpendapat “suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut”. Untuk melakukan uji validitas dilihat dari tabel Item-Total
Statistics.
Nilai
tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel atau dapat juga dengan
nilai cronbach
alpha
> standar kritis alfa,
maka dikatakan valid. Untuk menguji validitas setiap
instrumen, rumus yang digunakan adalah koefisien
korelasi product moment sebagai berikut:
|
Sumber:
Sugiyono (2019: 356)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
antara X dan Y
n = jumlah responden
x = skor item
kuesioner
y = total skor item
kuesioner
∑x² = jumlah kuadrat
seluruh skor X
∑y² = jumlah kuadrat
seluruh skor Y
Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya
dilakukan dengan menggunakan software
alat bantu program Statistical Package for Social Science (SPSS) for window
versi 26, sehingga dapat diketahui nilai dari kuesioner pada setiap
variabel bebas.
Kriteria atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan
tidaknya menurut Sugiyono (2019:173) yaitu dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel
dengan ketentuan sebagai berikut:
1)
Jika rhitung > rtabel,
maka instrumen dikatakan valid,
2)
Jika rhitung < rtabel,
maka instrumen dikatakan tidak valid.
Dalam pengujian validitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Buka menu SPSS Versi 26 statistik
2)
Klik type in data,
kemudian masukan data mentah
3)
Pilih menu analyze, pilih correlate dan klik bivariate, masukan data (nilai seluruh
item sampai pada total score)
4)
Pilih rumus correlation
coefficients spearmen
5)
Klik two-tailed
pada kolom test of significance
6)
Kemudian klik ok
b.
Uji
Reliabilitas.
Uji reliabilitas
merupakan serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki
konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan
secara berulang. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban tertentu. Menurut Sugiyono (2019:168)
berpendapat ”instrumen yang reliabel jika digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan menurut Ghozali
(2019:47) berpendapat ”reliabilitas merupakan
alat untuk menguji kekonsistenan jawaban responden atas pernyataan di
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas
diartikan sebagai karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan
kekonsistenan. Disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Rumus yang digunakan pada penelitian
ini, reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α)
dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan
antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5.
Menurut Suharsimi Arikunto (2018:223) cara
menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
|
Sumber:
Suharsimi Arikunto (2018:223)
Keterangan:
r11 =
Koefisien reliabilitas
k = Jumlah butir
pertanyaan
= Jumlah variansi butir
pertanyaan
= variansi total
Jumlah varians skor setiap item dan
varians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sumber:
Suharsimi Arikunto (2018:227)
Sedangkan varians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Sumber: Suharsimi
Arikunto (2018:227)
Keterangan:
= variansi tiap item
= variansi tiap item
X11 = Jawaban responden untuk setiap butir soal
∑Yt = Total
jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
n = Jumlah responden
Dalam penelitian
ini untuk menghitung tingkat reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical
Package for Social Science (SPSS) for window versi 26.
Kriteria yang
digunakan apabila suatu alat ukur memberikan hasil yang stabil, maka disebut
alat ukur itu handal. Pengukuran dilakukan sekali dan reliabilitas dengan uji
statistik. Dalam penelitian ini pengukuran yang dipakai adalah dengan
membandingkan nilai Cronbach's Alpha dengan 0,600, dimana menurut Ghozali (2019:238) dapat
berpedoman sebagai berikut:
1)
Jika Nilai Cronbach's
Alpha > 0,600, maka instrumen reliabel.
2)
Jika Nilai Cronbach's
Alpha < 0,600, maka instrumen tidak reliabel.
Dalam pengujian reliabilitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Burka menu SPSS 26
statistik
2) Klik type in data kemudian masukan data
mentah
3) Pilih menu analyze →scale → reliability analysis,
masukan data (nilai seluruh item tidak dengan total score)
4) Pilih rumus koefisien alpha cronbach
5) Pilih menu statistik
6) Kemudian klik item dan scale if item deleted → continue → ok
2.
Uji
Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik digunakan
untuk mengetahui ketepatan sebuah data. Menurut Santoso (2019:342) berpendapat
“sebuah model regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan sebuah model
yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin.
Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi,
yang biasa disebut asumsi klasik”. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang
digunakan adalah meliputi: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji
Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisitas.
a.
Uji
Normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2019:160) berpendapat ”model
regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal”. Jadi uji
normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai
residualnya. Dengan demikian uji ini untuk memeriksa apakah data yang berasal
dari populasi terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak untuk
membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang berdistribusi normal.
Uji Normalitas yang digunakan antara
lain:
1)
Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov.
Menurut Sugiyono (2019:257) menjelaskan bahwa uji normalitas dapat
diuji dengan Kolmogorov Smirnov
dengan rumus:
Keterangan:
KD : Jumlah Kolmogorov-Smirnov
yang dicari
n1 : Jumlah
sampel yang diperoleh
n2 : Jumlah
sampel yang diharapkan
Data dikatakan normal dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi
normal.
(b) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.
2) Metode Grafik.
Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada
(titik) pada sumbu diagonal pada grafik Probability
Plot. Adapun menurut Ghozali (2019:164) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
(a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.
(b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.
Dalam pengujian normalitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Klik analyze-regresion- linier
b)
Pindahkan
item utama ke kotak dependen. Item pendukung kek kotak
independen klik save, unchecklist
mahalanobis distance, checklist
residual unstandardized lalu klik continue.
c)
Klik OK , hasil Res_1 keluar pada ujung
paling kanan input data
d)
Klik analyze-non parametric test-legacy dialogs-1sample K-S
e)
Klik unstandardised residual pindahkan ke
kotak test variabel list.
f)
Pastikan test distribution -normal telah di check list lalu klik OK muncul tabel one - sample kolmogorov smirnov-test.
b.
Uji
Multikolinieritas.
Uji Multikolinieritas ini bertujuan
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Menurut Ghozali (2019:105), berpendapat bahwa “uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol.
Menurut Singgih
Santoso (2019:234) berpendapat “jika terbukti ada multikolinieritas, sebaiknya
salah satu dari variabel independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu
pembuatan model regresi diulang kembali”. Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance
Inflation Factor (VIF) dengan rumus sebagai berikut:
|
Sumber:
Singgih Santoso (2019:234)
Atau dapat juga menggunakan rumus
dibawah ini:
|
Sumber: Gozali,
2014:43))
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara
variabel X dan Y
X = Skor
item
Y =
Skor total
N =
Jumlah subjek
∑xy = Jumlah perkalian antara X dan Y
∑x = Jumlah nilai X
∑y = Jumlah nilai Y
∑x2 = Jumlah kuadrat dari X
∑y2 = Jumlah kuadrat dari Y
Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Model
Regresi yang baik adalah yang tidak terjadi multikolinieritas.
Dalam pengujian, digunakan software SPSS versi 26. Untuk
mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:
1) Jika
nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,10, maka tidak
terjadi gejala multikoliniearitas.
2) Jika
nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value < 0,10, maka terjadi
gejala multikoliniearitas.
Dalam pengujian multikolinieritas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Klik Analyze, pilih regresion-
Linear.
2)
Pindahkan item
utama ke kotak dependen dan item pendukung ke kotak independent, Klik Save, unchecklist
residual unstandardized, lalu continue.
3)
Klik statistic, pilih collinearity diagnostic, lalu continue.
4)
Klik OK dan akan keluar hasil output nya pada tabel coefficient.
c.
Uji
Heteroskedastisitas.
Menurut
Ghozali (2019:139) berpendapat “uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan
lain”. Cara memprediksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa yaitu:
1)
Uji Glejser
Untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser.
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
|
Sumber:
Ghozali (2019:125-126)
Keterangan:
Ln = Regresi
έi2 =
Kuadrat nilai undstandardized residual dari uji
regresi
βo = Konstanta
regresi
βln(X1)
= Konstanta regresi variabel independen
µi = Residual test
Ketentuan dalam uji Glejser dapat
melihat hasil uji nilai residual absolut di regresi
dengan variabel independen. (Ghozali, 2017:142). Dalam pengujian ini, digunakan
software SPSS versi 26. Adapun
ketentuan terjadi atau tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah
sebagai berikut:
(a) Jika variabel independen signifikan secara statistik memiliki
nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.
(b) Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik
memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan
heteroskedastisitas.
2)
Grafik Scatter Plot.
Cara lain dalam menguji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan
dengan grafik scatter plot dapat
melihat grafik scatter plot (Ghozali,
2018:125-126), dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Jika penyebaran data pada scatter
plot tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu (naik turun,
mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem
Heteroskedastisitas
(b) Jika penyebaran data pada scatter
plot teratur dan membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi
satu) maka dapat disimpulkan terjadi problem Heteroskedastisitas.
Dalam pengujian heteroskedastisitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Buka Program SPSS Versi 26
2) Buka menu Transform, Klik Compute variable.
3) Lalu pada kolom “Target Variabel” ketik: RES2
4) Pada Kolom: “Numeric Expression” ketik ABS_RES(RES_1), Lalu Klik OK
5) Kemudian lihat pada Data View maka akan muncul Variabel
baru dengan nama RES2.
6) Kemudian klik Analyse, pilik Regression, Klik Linier
7) Keluarkan dulu variabel Y diganti dengan variabel RES_2, lalu klik
save.
8) Muncul Linear Regression: Save, lalu hilangkan tanda centang di Understand,
kemudian klik Continue, lalu klik OK.
3.
Analisis
Deskriptif.
Metode diskriptif
merupakan data yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan
menganalisa sehingga diperoleh deskripsi, gambaran atau fenomena yang diteliti.
a.
Pembuatan Skala Likert
Dalam
penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti menggunakan skala pengukuran. Menurut Sugiyono (2019:92), skala pengukuran merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur sehingga bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.
Dalam ilmu
statistik banyak sekali jenis-jenis skala dipelajari dan digunakan baik untuk
kepentingan akademisi maupun kepentingan praktisi. Dari sekian banyak jenis
skala yang telah dikembangkan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan
skala likert dalam bentuk data-data yang diperoleh.
Pendapat di atas
dipertegas oleh Sugiyono (2019:92) bahwa “Skala Likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Lebih lanjut Sugiyono (2019:92)
menjelaskan bahwa “Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan indikator tersebut dijadikan
acuan dalam menyusun pertanyaan maupun pernyataan”. Dalam penelitian fenomena
sosial ini, variabel telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini skala
likert dan nilai (scoring) yang
digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban |
Bobot |
Sangat Setuju |
5 |
Setuju |
4 |
Kurang setuju |
3 |
Tidak Setuju |
2 |
Sangat Tidak Setuju |
1 |
Sumber:
Sugiyono (2019:92)
Dengan skala pengukuran
ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan
dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.
Setelah dibuat skala
likert dan skala nilainya (scoring),
selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan
penilaian rata-rata tersebut, maka digunakan skala interval. Sedangkan skala
interval itu sendiri menurut Sugiyono (2017:88),
adalah ”Skala yang memiliki urutan dan memiliki interval
atau jarak yang sama antara kategori atau titik-titik terdekatnya”. Untuk menentukan rentang skala dari
setiap variabel yang diukur dapat ditetapkan interval untuk memberikan
interpretasi, yaitu :
Tabel 3.4
Skala Interval
Skala Interval |
Kriteria
atau Interprestasi Kategori |
1,00 – 1,79 |
Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak
Baik |
1,80 – 2.59 |
Tidak Setuju atau Tidak Baik |
2,60 -3,39 |
Kurang Setuju atau Kurang Baik |
3,40 – 4,19 |
Setuju atau Baik |
4,20 – 5,00 |
Sangat Setuju atau Sangat Baik |
Sumber: Sugiyono (2017:88)
4.
Analisis
Kuantitatif.
Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari
nilai pengaruh, dan signifikansi pengaruh tersebut. Menurut
Sugiyono (2019:55) berpendapat “metode
verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara 2 (dua) variabel atau lebih. Dengan demikian dari hasil dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari
rumusan masalah mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Adapun tahapan analisis yang dilakukan adalah:
a.
Analisis Regresi Linier Berganda.
Analisis regresi liner
berganda merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk mencari
persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen
berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari kemungkinan kesalahan
dan menganalisa hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel
independen secara bersama-sama. Menurut Sugiyono (2019:277) berpendapat
“analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai
variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan/diturunkan”. Model hubungan ini disusun dalam fungsi atau
persamaan regresi ganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1
+ b2X2 + έ |
Sumber:
Sugiyono (2019:277).
Keterangan:
Y = Variabel dependen (dalam penelitian ini adalah kinerja
karyawan)
a = Bilangan konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini
adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah konstan atau 0 (X1, X2
= 0)
b1 = Koefisien
regresi berganda X1 terhadap variabel terikat Y, apabila variabel
bebas X2 dianggap konstan
b2 = Koefisien
regresi berganda X2 terhadap variabel terikat Y, apabila variabel
bebas X1 dianggap konstan
X1 = Variabel Independen (X1) dalam
penelitian ini adalah motivasi
X2 = Variabel Independen (X2) dalam
penelitian ini adalah disiplin kerja
έ = Disturbance’s error / variabel
pengganggu
Regresi linier berganda dengan variabel bebas X1 dan X2
metode kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1 dan b2
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Sy = na + b1SX1 + b2SX2
SX1y = aSX1 + b1SX1 + b2SX1X2
SX2y = aSX2 + b1SX1X2 + b2SX2X22
Sumber: Sugiyono (2016:279)
Arti koefisien
b adalah jika nilai b positif (+), hal tersebut menunjukkan
adanya hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata
lain peningkatan
atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh
peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai b
negatif (-),
maka hal ini menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.
Dalam pengujian regresi ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Masuk program
SPSS
2)
Klik variabel
view pada SPSS data editor untuk menginput data variabel
3)
Pada barisan
pertama kolom name ketik item pendukungnya pada type pilih numeric
4)
Pindahkan ke
kotak data view dan input
data sesuai dengan variabelnya
5)
Klik analyze-regression-linear
6)
Klik variabel
pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak dependen isi dengan
variabel utama
7)
Klik OK maka
hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel model summary.
- Analisis Koefisien Korelasi Berganda.
Analisis korelasi berganda digunakan
untuk mengetahui besarnya atau kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara bersamaan. Menurut Sugiyono (2019:257)
koefisien korelasi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
= korelasi antara
variabel X1 dengan X2 bersama-sama dengan variabel Y
=
korelasi product moment Y dengan X1
=
korelasi product moment Y dengan
X2
rx1x2
= korelasi product moment X1
dan X2
Tabel 3. 5
Pedoman Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval
Nilai Koefisien Korelasi |
Tingkat Hubungan |
0,000-0,199
|
Sangat
Lemah |
0,200-0,399
|
Lemah
|
0,400-0,599
|
Cukup Kuat |
0,600-0,799
|
Kuat |
0,800-1,000
|
Sangat
Kuat |
Sumber: Sugiyono
(2018:184)
c.
Analisis Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen baik
secara parsial maupun simultan. Menurut Andi Supangat (2015:350) berpendapat
“koefisien determinasi merupakan besaran untuk menunjukkan tingkat kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih dalam bentuk persen” Berdasarkan dari
pengertian ini maka koefisien determinasi merupakan bagian dari keragaman total
dari variabel terikat yang dapat diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas
dihitung dengan koefisien determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di
luar variabel dianggap konstan.
Rumus yang digunakan dalam
analisis ini menurut Sugiyono (2019:350) untuk mengetahui besarnya kontribusi
dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dihitung suatu
koefisien yang disebut koefisien penentuan, yang dirumuskan sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
Sumber:
Sugiyono (2019:350)
Keterangan:
Kd : Koefisien
Determinasi
r : Koefisien Korelasi antara variabel bebas dan terikat
(yang
dikuadratkan)
100% : Pengalian yang dipresentasikan
Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Adapun
ketentuan besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara 0 (nol) sampai
dengan 1 (satu) dimana interpretasinya adalah :
1) Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan antara
variabel X1 dan X2 (bebas) dengan variabel Y (terikat).
2) Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang sempurna
dari ketepatan perkiraan model.
Dalam pengujian koefisien determinasi ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Masuk program
SPSS
2)
Klik variabel
view pada SPSS data editor untuk menginput data variabel
3)
Pada barisan
pertama kolom name ketik item
pendukungnya pada type pilih numeric
4)
Pindahkan ke
kotak data view dan input
data sesuai dengan variabelnya
5)
Klik analyze-regression-linear
6)
Klik variabel
pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak dependen isi dengan
variabel utama
7)
Klik OK maka
hasil output yang di dapat pada anova,
coefficient dan tabel model summary.
d.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis
dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu hipotesis sebaiknya diterima atau
ditolak. Menurut Sugiyono (2019:213) berpendapat “hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dengan demikian
hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara
terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan
harus diuji secara empiris. Maka pengujian hipotesis dilakukan melalui:
1) Uji Hipotesis
Secara Parsial (Uji t)
Uji t atau uji parsial
dimaksudkan untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya
secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Menurut Sugiyono
(2019:251) bahwa “Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
varibael independen (X) secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) pada tingkat kepercayaan
95%”. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut:
(a) Variabel Motivasi (X1)
H0 : ρ1 = 0 |
Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) |
Ha : ρ1 ¹ 0 |
Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) |
(b) Variabel Disiplin Kerja (X2)
H0 : ρ2 = 0 |
Tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) |
Ha : ρ2 ¹ 0 |
Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) |
Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini,
menurut Sugiyono (2019:184) dapat menggunakan dengan mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai
berikut:
Sumber:
Sugiyono (2019:184)
Keterangan:
t = Probabilitas
r = Koefisien korelasi parsial
n = Jumlah sampel.
Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05 (5%) artinya
kemungkinan hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%.
Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Kriteria
hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai t
hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:
(a) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
(b) Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak.
Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel
atau probability signifikansi <
0,05. Dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
(a)
Masuk program
SPSS
(b)
Klik analyze-regression-linear
(c)
Klik variabel
pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak dependen isi dengan
variabel utama
(d)
Klik OK maka
hasil output yang di dapat pada anova,
coefficient dan tabel model summary.
2) Uji Hipotesis
Secara Simultan (Uji F)
Uji F atau simultan
dimaksudkan untuk menguji pengaruh semua variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2019:252) bahwa “Uji F
digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara
variabel independen terhadap variabel dependen”. Dalam penelitian ini rumusan
hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:
H0
: ρ3 = 0 |
Tidak terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan secara simultan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang. |
Ha : ρ3 ¹ 0 |
Terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan secara simultan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang. |
Rumus yang
digunakan menurut Sugiyono (2019:252) “Uji F digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel independen terhadap
variabel dependen”. Untuk mencari nilai F hitung digunakan rumus sebagai
berikut:
|
Sumber: Sugiyono (2019:252)
Keterangan:
r2 = Koefisien
korelasi ganda
k = Jumlah variabel
independen
n = Jumlah data (sampel
responden).
Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Kriteria
hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan
antara nilai F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:
a)
Jika nilai F
hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b)
Jika nilai F
hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel
atau probability signifikansi < 0,05.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah
PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang
PT.Jhonly
Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang merupakan
suatu perusahaan yang bergerak
pada sektor digital printing , PT.Jhonly Indo Grafica (
Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang mengusung konsep”One Stop Printing
Solution” dengan menyediakan berbagai macam jenis
cetakan seperti Wall Sticker Large Format, Cutting Sticker, Roll dan X Banner,
Poster, Spanduk (Baliho), Sticker Vinyl A3+, dan cetak berbagai jenis kertas
A3+. PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang selalu
memakai bahan baku berkualitas, ditunjang dengan mesin A3+, mesin Outdoor dan
Indoor large format. PT.Jhonly Indo Grafica (
Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang telah berkerjasama
dengan berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia, Instansi pemerintah atau
swasta yang ada di Indonesia.
PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang berdiri sejak tahun 2017 dengan menggunakan prinsip yang berdasarkan
dengan syariah islam. PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)
beralamat Jl. KH Hasyim Ashari No. 1, "Pertigaan
Lampu Merah Gondrong Cipondoh RT.004, RT.004/RW.008, Nerogtog, Kec. Pinang,
Kota Tangerang, Banten 15145. PT. Jhonly
Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
4.1.2 Visi
dan Misi Perusahaan
1) Visi
PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) :
Menjadi perusahaan yang
dapat dipercaya dan terkemuka dalam bidang percetakan, khususnya digital
printing
2) Misi
PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) :
· Memberikan
pelayanan terbaik dengan komitmen dan dedikasi tinggi dengan etos kerja yang
profesional.
· Disiplin
dan amanah sesuai dengan syariah islam untuk menghasilkan produk terbaik bagi
kepuasan konsumen.
4.1.3 Struktur
Kerja PT. Jhonly
Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang
1.
Struktur
Kerja
Perusahaan
merupakan suatu sistem yang dikelola dengan menggunakan konsep atau sistem
informasi.Manajemen
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Dengan adanya
pembagian kerja, maka pekerjaan dapat dikontrol dengan baik. Berikut ini struktur kerja yang ada di PT.Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang adalah
sebagai berikut:
Sumber:
PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang
Gambar
4.1
Struktur
Organisasi PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising ) Kota Tangerang
2.
Uraian
Tugas Masing-Masing Jabatan
a.
Komisaris
Utama
Melakukan pengawasan secara umum atau khusus atas kegiatan operasional
perusahaan, dan kelancaran keuangan, serta memberi nasihat maupun masukan
kepada direksi.
b.
Direktur
Utama
Memimpin,mengelola serta menyusun strategi bisnis untuk kemajuan
perusahaan, menetapkan visi dan misi perusahaan, dan mengkoordinasi setiap kegiatan
di perusahaan.
c.
Manajer
Melakukan perencanaan untuk mengembangkan perusahaan, membuat peraturan
dan pengawasan agar semua proses yang dilakukan sesuai dengan rencana, dan
melakukan evaluasi
d.
Kepala
Pemasaran
Mengkoordinasi strategi pemasaran, mencari pasar baru yang mungkin membutuhkan produk atau jasa
perusahaan, serta mengatasi masalah pelayanan pada pelanggan.
e.
Kepala Produksi
Mengawasi pelaksanaan produksi
seperti bahan baku awal sampai menjadi barang jadi, mengelola tim produksi,
memastikan bahwa mesin dan peralatan produksi selalu dalam kondisi baik dan
terawat dengan baik.
f.
Kepala Keuangan
Mengelola laporan keuangan secara
menyeluruh, memastikan tim keuangan bekerja efektif dan efisien, dan dapat mengidentifikasi
risiko keuangan.
g.
Marketing
Memperkenalkan atau mempromosikan
produk, mencari tahu tren baru, membangun branding dan persona perusahaan.
h.
Desain
Membuat rencana dan konsep dari
segala informasi dan material yang diberikan oleh customer, melakukan analisis
sesuai kebutuhan customer, mengerjakan sesuai dengan data yang telah diberikan
oleh customer dan memberikan sampel pertama agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses mencetak.
i.
Operator
Mengoperasikan dan mengatur mesin
cetak , menyiapkan material mesin cetak yang akan digunakan, melakukan
pemeriksaan mesin serta merawat mesin dengan baik.
j.
Finishing
Melakukan kegiatan proses
penyelesaian akhir percetakan, menjaga Kondisi hasil agar tidak kotor dan rusak
dan mencatat setiap pekerjaan yang telah selesai proses finishing.
k.
Kasir
Melayani proses transaksi dan
memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.
l.
Staff Gudang
Melakukan perawatan barang yang tersimpan dalam gudang, mendata stok
bahan baku, mencatat pengeluaran bahan baku yang terpakai, dan memastikan tidak
bahan baku yang rusak.
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Karakteristik
Responden
Responden dalam penilitian ini merupakan karyawan
PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota
Tangerang. Jumlah responden yang disajikan dalam penelitian ini sebanyak 40
responden. Untuk mendapatkan gambaran karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan terakhir yang dapat dijelaskan pada
tabel-tabel di bawah ini. Penelitian ini dilakukan dengan
kuesioner yang disampaikan secara menyebar dengan beberapa pernyataan. Penulis
memberikan kuesioner kepada responden sebanyak 15 butir pernyataan responden,
dengan 5 (lima) pernyataan untuk variabel X1 (Motivasi), 5
pernyataan (lima) untuk variabel X2 (Disiplin Kerja) dan 5 (lima)
pernyataan untuk variabel Y (Kinerja Karyawan).
1. Karakteristik
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1
dibawah ini :
Tabel 4.1
Karakteristik
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
Laki-Laki |
20 |
50.0 |
50.0 |
50.0 |
Perempuan |
20 |
50.0 |
50.0 |
100.0 |
|
Total |
40 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber: Data Diolah, 2023
Berdasarkan data pada table 4.1
diatas, responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang atau 50%, sedangkan
responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang atau 50%.
2. Karakteristik
Responden Berdasarkan Usia
Responden berdasarkan usia dapat dilihat
dari tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan
usia
Usia |
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
< 25 tahun |
29 |
72.5 |
72.5 |
72.5 |
26 - 35 tahun |
7 |
17.5 |
17.5 |
90.0 |
|
36 - 40 tahun |
4 |
10.0 |
10.0 |
100.0 |
|
Total |
40 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber:
Data Diolah, 2023
Berdasarkan
pada tabel diatas, bahwa responden yang berusia <25 tahun sebanyak 29 orang
atau 72,5%, yang berusia 26-35 tahun sebanyak 7 orang atau 17,5%, dan yang
berusia 36-40 tahun sebanyak 4 orang atau 10%.
3.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Responden berdasarkan tingkat pendidikan
terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel
4.3
Karakteristik
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir |
|||||
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
SMK / SMA Sederajat |
29 |
72.5 |
72.5 |
72.5 |
Diploma |
1 |
2.5 |
2.5 |
75.0 |
|
S1 |
10 |
25.0 |
25.0 |
100.0 |
|
Total |
40 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber:
Data Diolah, 2023
Berdasarkan
hasil data pada tabel diatas, menunjukan bahwa responden yang tingkat
pendidikan terakhir SMK/SMA Sederajat sebanyak 29 orang atau 72,5%, tingkat
pendidikan terakhir Diploma sebanyak 1 orang atau 2,5%, dan tingkat pendidikan
terakhir S1 sebanyak 10 orang atau 25%.
4.2.2 Analisis
Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan
analisis data dengan cara mendeskripsikan data atau menggambarkan data yang
telah terkumpul suatu objek yang diteliti berdasarkan variabel yang telah
diteliti. Dimana terdapat tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Kinerja (Y). Variabel diukur
dengan menggunakan indikator yang dijadikan instrumen penelitian, pembobotan
dalam penelitian ini menggunakan metode pengukuran Likert yang
menggunakan lima nilai angka untuk setiap variabelnya, yaitu Sangat Setuju (SS) skornya = 5, Setuju (S)
skornya = 4, Kurang Setuju (KS) skornya = 3, Tidak Setuju (TS) skornya = 2,
Sangat Tidak Setuju (STS) skornya= 1. Dari hasil jawaban responden kemudian
dilakukan analisis interpretasi rata-rata skor, sebagai berikut :
Tabel 4.4
Tabel Interval Tanggapan Responden
Skala Interval |
Kriteria
atau Interpretasi Kategori |
1,00 – 1,79 |
Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak
Baik |
1,80 – 2.59 |
Tidak Setuju atau Tidak Baik |
2,60 -3,39 |
Kurang Setuju atau Kurang Baik |
3,40 – 4,19 |
Setuju atau Baik |
4,20 – 5,00 |
Sangat Setuju atau Sangat Baik |
Sumber:
Sugiyono (2017:88)
Berdasarkan pada kriteria di atas,
maka dapat dilakukan penilaian atau jawaban responden menurut item pernyataan
sebagai berikut:
1. Penilaian Jawaban Responden Variabel Motivasi (X1)
Tabel
4.5
Jawaban
Responden Variabel Motivasi (X1)
Pernyataan |
Jawaban Responden |
N |
Jumlah |
Mean skor |
Ket |
|||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS |
||||||
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
||||||
|
Kebutuhan Fisiologi |
|||||||||
1 |
Perusahaan sudah memberikan gaji dan insentif yang sesuai dengan
pekerjaan. |
7 |
26 |
5 |
1 |
1 |
40 |
157 |
3,93 |
B |
|
Kebutuhan Rasa Aman |
|||||||||
2 |
Perusahaan telah memberikan jaminan keamanan dan ketenangan dalam
bekerja. |
8 |
24 |
7 |
0 |
1 |
40 |
158 |
3,95 |
B |
|
Kebutuhan Untuk Rasa Memiliki |
|||||||||
3 |
Pimpinan selalu berupaya membangun hubungan yang menyenangkan. |
10 |
22 |
8 |
0 |
0 |
40 |
162 |
4,05 |
SB |
|
Kebutuhan Akan Harga Diri |
|||||||||
4 |
Saya selalu mendapatkan penghargaan atas hasil kerja yang baik. |
5 |
20 |
12 |
2 |
1 |
40 |
146 |
3,65 |
B |
|
Kebutuhan Untuk Mengaktualisasikan Diri |
|||||||||
5 |
Perusahaan memberi saya kesempatan untuk berkembang. |
14 |
19 |
7 |
0 |
0 |
40 |
167 |
4,18 |
SB |
Jumlah |
44 |
111 |
39 |
3 |
3 |
200 |
790 |
3,95 |
B |
|
Persentase (%) |
22% |
55,5% |
19,5% |
1,5% |
1,5% |
Rata2 |
100% |
Rata2 |
Sumber: Data Kuesioner, 2023
Berdasarkan
data pada tabel diatas, tanggapan responden atas pernyataan variabel motivasi
diperoleh rata-rata skor sebesar 3,92 dimana skor tersebut termasuk pada rentang
skala 3,40-4,19 masuk ke dalam kriteria Baik. Dimana responden yang menjawab
sangat setuju (SS) sebanyak 22% responden yang menjawab setuju (S) sebanyak
55,5%, responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 19,5%, responden
yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 1,5%, dan responden yang menjawab
sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1,5%.
2. Penilaian Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X2)
Kriteria
objek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada butir pernyataan variabel
Disiplin Kerja (X2) sebagai berikut:
Tabel
4.6
Jawaban
Responden Variabel Disiplin Kerja (X2)
No |
Pernyataan |
Jawaban Responden |
N |
Jumlah |
Mean skor |
Ket |
||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS |
||||||
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
||||||
|
Frekuensi Kehadiran |
|||||||||
1 |
Saya masuk dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan jam kerja
perusahaan. |
10 |
23 |
3 |
2 |
2 |
40 |
157 |
3,93 |
B |
|
Tingkat Kewaspadaan |
|||||||||
2 |
Saya menjalankan segala perintah yang sudah ditetapkan. |
17 |
21 |
2 |
0 |
0 |
40 |
175 |
4,38 |
SB |
|
Ketaatan Pada Standar Kerja |
|||||||||
3 |
Saya selalu mengerjakan
pekerjaan tepat waktu. |
12 |
25 |
3 |
0 |
0 |
40 |
169 |
4,23 |
SB |
|
Ketaatan Pada Peraturan Kerja |
|||||||||
4 |
Saya selalu berpakaian dengan rapi. |
12 |
24 |
3 |
0 |
1 |
40 |
166 |
4,15 |
B |
|
Etika Kerja |
|||||||||
5 |
Saya selalu bersikap ramah dan sopan terhadap sesama rekan kerja
maupun pimpinan. |
17 |
19 |
3 |
1 |
0 |
40 |
172 |
4,3 |
SB |
Jumlah |
68 |
112 |
14 |
3 |
3 |
200 |
839 |
4,20 |
SB |
|
Persentase (%) |
34% |
56% |
7% |
1,5% |
1,5% |
Rata2 |
100% |
Rata2 |
Sumber: Data Kuesioner, 2023
Berdasarkan data
pada tabel diatas, tanggapan responden atas pernyataan variabel disiplin kerja diperoleh
rata-rata skor sebesar 4,20 dimana skor tersebut termasuk pada rentang skala
4,20-5,00 masuk ke dalam kriteria Sangat Baik. Dimana responden yang menjawab
sangat setuju (SS) sebanyak 34% responden yang menjawab setuju (S) sebanyak
56%, responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 7%, responden yang
menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 1,5%, dan responden yang menjawab sangat
tidak setuju (STS) sebanyak 1,5%.
3.
Penilaian
Jawaban Responden Variabel Kinerja (Y)
Kriteria objek yang diteliti
berdasarkan pada tanggapan responden pada butir pernyataan variabel Kinerja (Y)
sebagai berikut:
Tabel
4.7
Jawaban
Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No |
Pernyataan |
Jawaban Responden |
N |
Jumlah |
Mean skor |
Ket |
||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS |
||||||
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
||||||
|
Kualitas Kerja |
|||||||||
1 |
Saya mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan teliti. |
11 |
25 |
3 |
0 |
1 |
40 |
165 |
4,13 |
B |
|
Kuantitas Kerja |
|||||||||
2 |
Saya selalu memaksimalkan kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan. |
16 |
22 |
1 |
1 |
0 |
40 |
173 |
4,33 |
SB |
|
Pengetahuan Kerja |
|||||||||
3 |
Saya mampu menyelesaikan setiap target pekerjaan yang sudah ditentukan. |
14 |
23 |
2 |
1 |
0 |
40 |
170 |
4,25 |
SB |
|
Pelaksanaan Tugas |
|||||||||
4 |
Saya selalu berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan pekerjaan. |
16 |
22 |
1 |
1 |
0 |
40 |
173 |
4,33 |
SB |
|
Tanggung Jawab |
|||||||||
5 |
Saya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan penuh tanggung jawab. |
19 |
19 |
2 |
0 |
0 |
40 |
177 |
4,43 |
SB |
Jumlah |
76 |
111 |
9 |
3 |
1 |
200 |
858 |
4,29 |
SB |
|
Persentase (%) |
38% |
55,5% |
4,5% |
1,5% |
0,5% |
Rata2 |
100% |
Rata2 |
Sumber: Data Kuesioner, 2023
Berdasarkan data
pada tabel diatas, tanggapan responden atas pernyataan variabel kinerja
karyawan diperoleh rata-rata skor sebesar 4,29 dimana skor tersebut termasuk
pada rentang skala 4,20-5,00 masuk ke dalam kriteria Sangat Baik. Dimana
responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 38% responden yang menjawab
setuju (S) sebanyak 55,5%, responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak
4,5%, responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 1,5%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0,5%.
4.2.3
Pengujian
Instrumen Data Penelitian
Pengujian
instrumen data diperlukan untuk mengetahui bahwa variabel yang diteliti
memiliki fungsi sebagai alat pembuktian meliputi uji validitas dan uji
reliabilitas.
1.
Uji
Validitas Instrumen
Uji
validitas dimaksudkan untuk menguji pernyataan pada setiap butir pernyataan
pada kuesioner valid atau tidak. Untuk mengolah uji validitas, peneliti
menggunakan software SPSS versi 26 dengan kriteria berikut:
a.
Jika
nilai r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan
valid.
b.
Jika
nilai r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan
tidak valid.
Adapun hasil uji validitas variabel motivasi, sebagai
berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel
Motivasi (X1)
Pernyataan |
r hitung |
r tabel |
Keputusan |
X1.1 |
0.796 |
0.312 |
Valid |
X1.2 |
0.790 |
0.312 |
Valid |
X1.3 |
0.756 |
0.312 |
Valid |
X1.4 |
0.768 |
0.312 |
Valid |
X1.5 |
0.635 |
0.312 |
Valid |
Sumber:
Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan
data pada tabel diatas, variabel motivasi (X1), diperoleh nilai r
hitung > r tabel (0,312) dengan demikian maka semua item
kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk
diolah sebagai data penelitian
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel
Disiplin Kerja (X2)
Pernyataan |
r hitung |
r tabel |
Keputusan |
X2.1 |
0.780 |
0.312 |
Valid |
X2.2 |
0.655 |
0.312 |
Valid |
X2.3 |
0.694 |
0.312 |
Valid |
X2.4 |
0.907 |
0.312 |
Valid |
X2.5 |
0.792 |
0.312 |
Valid |
Sumber:
Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan
data pada tabel diatas, variabel disiplin kerja (X2), diperoleh
nilai r hitung > r tabel (0,312) dengan demikian maka
semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak
untuk diolah sebagai data penelitian.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel
Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan |
r hitung |
r tabel |
Keputusan |
Y.1 |
0.759 |
0.312 |
Valid |
Y.2 |
0.589 |
0.312 |
Valid |
Y.3 |
0.824 |
0.312 |
Valid |
Y.4 |
0.805 |
0.312 |
Valid |
Y.5 |
0.824 |
0.312 |
Valid |
Sumber:
Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan
data pada tabel diatas, variabel kinerja karyawan (Y), diperoleh nilai r
hitung > r tabel (0,312) dengan demikian maka semua item
kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk
diolah sebagai data penelitian.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji
reliabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu kuesioner reliabel atau tidak.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap suatu
pernyataan tersebut konsisten atau stabil. Adapun kriteria atau ketentuan dalam
memutuskan pernyataan tersebut reliabel atau tidak, berikut ketentuannya:
a.
Jika
nilai Cronbach’s Alpha > 0,600, maka instrumen reliabel.
b.
Jika
nilai Cronbach’s Alpha < 0,600, maka instrumen tidak reliabel.
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan software SPSS Versi 26, yang hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Independen dan Dependen
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Standar Cronbach's Alpha |
Keterangan |
Motivasi(X1) |
0.804 |
0.600 |
Reliabel |
Disiplin Kerja (X2) |
0.816 |
0.600 |
Reliabel |
Kinerja Karyawan (Y) |
0.814 |
0.600 |
Reliabel |
Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan
hasil uji pada tabel diatas, menunjukan bahwa variabel motivasi (X1), disiplin
kerja (X2),dan Kinerja Karyawan (Y) dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan
dengan masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,600.
4.2.4
Pengujian
Asumsi Klasik
Uji
asumsi klasik merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara variabel
independen dan variabel dependen sehingga hasil analisis dapat
diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan terhindar dari
kelemahan-kelemahan yang terjadi karena masih adanya gejala-gejala asumsi
klasik atau layak atau tidak data yang dilanjutkan sebagai data penelitian. Uji
asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinearitas. Adapun alat yang
digunakan untuk mengolah data yaitu menggunakan SPSS Versi 26.
1.
Uji
Normalitas
Uji
normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen
dan variabel independen berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Model regresi yang baik ialah distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk memastikan asumsi bahwa persamaan tersebut berdistribusi normal dilakukan
melalui pendekatan alat ukur perhitungan residual variabel dependen.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test dengan membandingkan antara nilai signifikansi 0,05 dengan ketentuan
sebagai berikut:
a.
Jika
Significance > 0.05, maka data dinyatakan normal.
b.
Jika
Significance < 0.05, maka data dinyatakan tidak normal.
Adapun hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Dengan
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
40 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std.
Deviation |
1.70700085 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
.139 |
Positive |
.139 |
|
Negative |
-.094 |
|
Test
Statistic |
.139 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
.050c |
|
a.
Test distribution is Normal. |
||
b.
Calculated from data. |
||
c.
Lilliefors Significance Correction. |
Sumber:
Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan hasil uji pada tabel diatas,
diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,50 > 0,05. Dengan demikian
asumsi distribusi persamaan pada uji ini adalah normal.
Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan grafik probability plot dimana residual variabel dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran titik-titik residual mengikuti arah garis
diagonal, dan hal itu sesuai dengan hasil diagram penyebaran yang diolah dengan
SPSS Versi 26 seperti pada gambar dibawah ini :
Sumber: Data
Diolah SPSS Versi 26, 2023
Gambar 4.2
Grafik P-P Plot Hasil Uji Normalitas
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa
grafik normal probability plot menunjukan polo grafik yang normal. Hal
ini terlihat dari titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran
mengikuti garis diagonal. Oleh karena ini dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas (independen variabel). Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance
Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Jika
nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,10, maka tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
2) Jika
nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value < 0,10, maka terjadi
gejala multikolinieritas.
Adapun
hasil uji dengan menggunakan SPSS versi 26, sebagai berikut ;
Tabel 4.13
Hasil Pengujian
Multikolinieritas Dengan Collinearity Statistics
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std.
Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
6.065 |
2.400 |
|
2.527 |
.016 |
|
|
Motivasi (X1) |
.185 |
.107 |
.210 |
1.727 |
.093 |
.829 |
1.207 |
|
Disiplin kerja (X2) |
.559 |
.109 |
.626 |
5.141 |
.000 |
.829 |
1.207 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja (Y) |
Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil
pengujian multikolinearitas diperoleh nilai tolerance variabel motivasi
sebesar 0,829 dan disiplin kerja sebesar 0,829 dimana kedua nilai tersebut
lebih dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel motivasi
sebesar 1,207 dan disiplin kerja sebesar 1,207 dimana nilai tersebut kurang
dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas antara variabel bebas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian
heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual. Salah satu cara untuk mendeteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser dimana hasil
uji ini dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Adapun ketentuan terjadi dan
tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :
1) Jika variabel independen (X) memiliki nilai
signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.
2) Jika variabel independen (X) memiliki nilai
signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.
Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Dengan Uji Glejser
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4.255 |
1.211 |
|
3.514 |
.001 |
Motivasi (X1) |
.003 |
.054 |
.009 |
.052 |
.959 |
|
Disiplin kerja (X2) |
-.139 |
.055 |
-.415 |
-2.524 |
.016 |
|
a. Dependent Variable: Abs_RES |
Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, glejser
test model pada variabel motivasi (X1) diperoleh nilai signifikansi
(Sig.) sebesar 0,959 dan disiplin kerja (X2) diperoleh nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,016, dimana
keduanya nilai signifikansi (Sig.) > 0,05. Dengan demikian regression
model pada data ini tidak ada gangguan heteroskedastisitas, sehingga model
regresi ini layak dipakai sebagai data peneliti.
Pengujian
juga dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara nilai
prediksi variabet terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID) dengan
ketentuan:
a. Jika titik-titik membentuk pola tertentu seperti
gelombang besar melebar dan menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Sumber:
Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pada gambar diatas,
titik-titik pada grafik scatter plot tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas atau
membentuk pola-pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi
ini layak dipakai.
4.2.5 Analisis Kuantitatif
Analisi
kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui besaran pengaruh dan menganalisi
signifikansi dari pengaruh tersebut. Pada analisis ini dilakukan terhadap
pengaruh daari 2 variabel bebas terhadap variabel terikat.
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisi
regresi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh 2 variabel
independen terhadap variabel dependen. Adapun
hasil uji dengan menggunakan SPSS versi 26, sebagai berikut ;
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Variabel
Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
6.065 |
2.400 |
|
2.527 |
.016 |
Motivasi (X1) |
.185 |
.107 |
.210 |
1.727 |
.093 |
|
Disiplin kerja (X2) |
.559 |
.109 |
.626 |
5.141 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja (Y) |
Sumber: Data
Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan hasil nilai analisis perhitungan regresi pada tabel diatas,
maka dapat diperoleh persamaan regresi Y = 6,065 + 0,185X1 +
0,559X2. dari persamaan regresi diatas motivasi dan disiplin
kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a.
Nilai
konstanta sebesar 6,065 diartikan bahwa jika variabel motivasi (X1)
dan disiplin kerja (X2) tidak dipertimbangkan maka kinerja karyawan
(Y) hanya akan bernilai sebesar 6,065 point.
b.
Nilai
motivasi (X1) 0,158 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada
perubahan pada variabel disiplin kerja (X2), maka setiap perubahan 1
(satu) unit pada variabel motivasi (X1) akan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada kinerja karyawan (Y) 0,158 point.
c.
Nilai
disiplin kerja (X2) 0,559 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada
perubahan pada variabel motivasi (X1), maka setiap perubahan 1
(satu) unit pada variabel disiplin kerja (X2) akan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada kinerja karyawan (Y) 0,559 point.
2.
Analisis
Koefisien Korelasi Berganda
Analisis
korelasi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya atau kekuatan hubungan
antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan. Hasil
pengolahan data sebagai berikut:
Tabel
4.16
Hasil Pengujian Koefisien
Korelasi Berganda Variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Model Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std. Error
of the Estimate |
1 |
.738a |
.545 |
.521 |
1.753 |
a. Predictors: (Constant), Disiplin
Kerja (X2), Motivasi (X1) |
Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan hasil dari tabel diatas, bahwa hasil koefisien korelasi
berganda sebesar 0,738 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,600-0,799
artinya variabel motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2)
mempunyai tingkat hubungan yang kuat terhadap kinerja karyawan (Y).
3.
Analisis
Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya
pengaruh anatara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu variabel motivasi
(X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja
karyawan (Y) secara simultan. Berikut ini hasil perhitungan koefisien
determinasi yang diolah program SPSS versi 26, sebagai berikut :
Tabel
4.17
Hasil Pengujian Koefisien
Determinasi Secara Simultan Antara Variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja
(X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.738a |
.545 |
.521 |
1.753 |
a. Predictors: (Constant), Disiplin
Kerja (X2), Motivasi (X1) |
Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan hadi pada tabel diatas, diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0,545 maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi dan
disiplin kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 54,5%
sedangkan sisanya sebesar (100-54,5%) = 45,5% dipengaruhi faktor lain yang
tidak dilakukan penelitian.
1.
Pengujian
Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis variabel motivasi (X1)
dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dilakukan uji t (uji
secara parsial). Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05)
dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel
yaitu dengan kriteria sebagai berikut:
a)
Jika
nilai t hitung < t tabel:
berarti H0 diterima dan H1 ditolak
b)
Jika
nilai t hitung > t tabel:
berarti H0 diterima dan H1 ditolak
Adapun untuk menentukan besarnya nilai t tabel dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ttabel = tα.df (Taraf Alpha x
Degree of Freedom)
α = tarif nyata
5%
df = (n-2), maka
diperoleh (40-2) = 38, maka ttabel = 2,024
Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung
> t tabel atau ρ value < Sig.0,05.
1)
Pengaruh
Motivasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Menentukan
rumusan hipotesisnya adalah :
H0
: ρ1 = 0: Tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap
kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)
Kota Tangerang.
H1
: ρ1 ≠ 0: Terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly
Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
Adapun hasil pengolahan data
menggunakan program SPSS Versi 26, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.18
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Motivasi (X1)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
13.300 |
2.512 |
|
5.295 |
.000 |
Motivasi (X1) |
.413 |
.126 |
.470 |
3.278 |
.002 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja (Y) |
Sumber: Data Diolah SPSS
Versi 26, 2023
Berdasarkan hasil pada tabel diatas nilai t
hitung > t tabel atau (3,278 > 2.024). Hal tersebut juga
diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0.002 < 0,05). Dengan
demikian maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap
kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing &
Advertising) Kota Tangerang.
2) Pengaruh Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan
(Y)
Menentukan rumusan hipotesisnya adalah :
H0 : ρ2 = 0 Tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.
H2 : ρ2 ≠ 0 Terdapat pengaruh
yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.
Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS
Versi 26, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Disiplin
Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
8.083 |
2.150 |
|
3.759 |
.001 |
Disiplin Kerja (X2) |
.637 |
.102 |
.713 |
6.272 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja (Y) |
Sumber: Data
Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan
hasil pada tabel diatas, diperoleh nilai t
hitung > t tabel atau (6,272 > 2,024). Hal tersebut juga
diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0.000 < 0,05). Dengan
demikian maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing
& Advertising) Kota Tangerang..
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Untuk pengaruh
variabel motivasi dan disiplin kerja secara simultan dengan signifikansi 5%.
Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) yaitu
membandingkan antar nilai F hitung dengan F tabel
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Jika nilai F hitung > F
tabel, maka H0 ditolak dan H3 diterima.
b) Jika nilai F hitung < F
tabel, maka H0 diterima dan H3 ditolak.
Untuk
menentukan besarnya F tabel dicari dengan ketentuan df =
(n-k-1), maka diperoleh (40-2-1) = 37, jadi F tabel = 3,250
Kriteria dikatakan signifikan jika F hitung
> F tabel atau p value < Sig.0,05.
Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H0
: ρ1,2 = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga
Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.
H3
: ρ1,2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo
Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.
Tabel
4.20
Hasil
Hipotesis (Uji F) Secara Simultan Antara Motivasi (X1) dan Disiplin
Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
136.260 |
2 |
68.130 |
22.182 |
.000b |
Residual |
113.640 |
37 |
3.071 |
|
|
|
Total |
249.900 |
39 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja (Y) |
||||||
b. Predictors: (Constant), Disiplin
Kerja (X2), Motivasi (X1) |
Sumber: Data
Diolah SPSS Versi 26, 2023
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel
diatas, diperoleh F hitung > F tabel atau (22,182 > 3,250). Hal tersebut juga
diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05. Dengan deminikan H03 ditolak
dan H3 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
4.3
Pembahasan
Penelitian
4.3.1
Pengaruh
Motivasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan
hasil analisis, uji hipotesis nilai t hitung
> t tabel atau (3,278 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai
signifikansi < 0,05 atau (0,002 < 0,05), dengan demikian maka H01
ditolak dan Ha1 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica
(Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.
Hasil penelitian mengenai pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan diperkuat kembali dengan hasil terdahulu
yang dilakukan oleh Ummul Chair (2020) mengenai Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Nirha jaya Makassar. Dimana hasil dari
penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.3.2
Pengaruh
Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil pengujian, uji hipotesis nilai t hitung
> t tabel atau (6,272 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai
signifikansi < 0,05 atau (0,000 < 0,05), dengan demikian maka H02
ditolak dan Ha2 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital
Printing & Advertising) Kota Tangerang.
Hasil penelitian mengenai pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan diperkuat kembali dengan hasil terdahulu yang
dilakukan oleh Galih Arga Nurcahya dan Fetty Poerwita Sary (2018) mengenai
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Arah Enviromental Bag. Surakarta. Dimana dari penelitiannya
menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
4.3.3
Pengaruh
Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan
hasil penelitian, menunjukan bahwa motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2)
berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan
(Y). Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya persamaan regresi Y = 6,065 + 0,185X1 + 0,559X2. Nilai
koefisien korelasi atau tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat diperoleh sebesar 0,738 artinya kedua variabel mempunyai tingkat
hubungan yang kuat. Nilai determinasi atau kontribusi pengaruhnya secara
simultan sebesar 54,5% sedangkan sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi faktor lain.
Uji hipotesis diperoleh F hitung >
F tabel atau (22,182
> 3,250), dengan deminikan H03 ditolak dan Ha3 diterima.
Artinya terhadap pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan
disiplin kerja tehadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital
Printing & Advertising) Kota Tangerang.
Hasil
penelitian mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan diperkuat kembali dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Muhamad Ekhsan (2019), mengenai Pengaruh Motivasi dan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Syncrum Logistics. Dimana dari penelitiannya menghasilkan kesimpulan
bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap kinerja karyawan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dan dari hasil analisis serta
pembahasan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan, sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis uji
hipotesis nilai
t hitung > t tabel atau (3,278 > 2,024) dan
diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0,002 < 0,05), dengan
demikian maka H01 ditolak dan Ha1 diterima artinya
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja
karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)
Kota Tangerang.
2.
Berdasarkan hasil
analisis uji hipotesis nilai t hitung > t tabel atau
(6,272 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau
(0,000 < 0,05), dengan demikian maka H02 ditolak dan Ha2
diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.
3.
Berdasarkan hasil
penelitian motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan
secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
diperolehnya persamaan regresi Y = 6,065 + 0,185X1 + 0,559X2. Nilai
koefisien korelasi atau tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat diperoleh sebesar 0,738 artinya
kedua variabel mempunyai tingkat hubungan yang kuat..
Nilai determinasi atau kontribusi pengaruhnya secara simultan sebesar 54,5%
sedangkan sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis
diperoleh F hitung > F tabel
atau (22,182 > 3,250),
dengan deminikan H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya
terhadap pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin
kerja tehadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing
& Advertising) Kota Tangerang.
5.2
Keterbatasan
Penelitian
Berdasarkan pada pengalaman langsung
peneliti dalam proses penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan
sebagai berikut:
1.
Faktor yang
mempengaruhi dalam penelitian ini hanya motivasi dan disiplin kerja, masih
banyak faktor lainnya yang mempengaruhi variabel kinerja karyawan.
2.
Dalam proses
pengambilan data, informasi yang diberikan responden melalui kuesioner
terkadang tidak menunjukkan pendapat responden yang sebenarnya. Hal ini terjadi
karena perbedaan pemikiran dan pemahaman dari tiap responden.
5.3
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas,
maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.
Motivasi
pernyataan yang paling lemah adalah nomor 4 (empat) yaitu saya selalu
mendapatkan penghargaan atas hasil kerja yang baik dimana hanya mencapai score
3,65. Untuk lebih baik lagi perusahaan diharapkan memberikan penghargaan kepada
karyawan seperti pemberian gaji yang sesuai atau kenaikan gaji serta pujian agar
karyawan lebih bersemangat dalam bekerja dan dapat memberikan hasil yang lebih
maksimal lagi untuk perusahaan.
2.
Disiplin kerja
pernyataan yang paling lemah adalah nomor 1 (satu) yaitu saya masuk dan pulang
tepat waktu sesuai dengan ketentuan jam kerja perusahaan hanya mencapai score
3,93. Untuk lebih baik lagi perusahaan harus lebih tegas dan memperhatikan
ketepatan waktu karyawan, seperti perusahaan memantau absensi karyawan secara
berkala agar karyawan yang terlambat dapat ditindak lanjuti dengan memberikan
teguran atau sanksi terhadap para karyawan.
3.
Kinerja karyawan
pernyataan yang paling rendah adalah nomor 1 (satu) yaitu saya mengerjakan
pekerjaan dengan cepat dan teliti dimana hanya mencapai score 4,13.
Untuk lebih baik lagi perusahaan menegur serta membimbing apa yang harus
diperbaiki karyawan, sehingga apa yang dikerjakan oleh karyawan akan lebih
cepat selesai dan membuat kinerja karyawan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,
& M. Ma’ruf. (2019). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Jakarta:
Aswara Pressindo.
Aditama, R. A. (2020). Pengantar
Manajemen: Teori dan Aplikasi (M. Lettucia (ed.)). AE Publishing.
Afandi,
P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekan Baru: Zanafa Publishing.
Algifari. (2015). Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Andayani, M. (2020). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja,
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Prima
Indojaya Mandiri Lahat. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 5(1),
797–804.
Ardana, I Komang dkk. (2019) Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Graha ilmu.
Arikunto,
Suharsimi. (2018). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto.
(2018). Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: Erlangga.
Asi L, L. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dirhamsyah. (2021). KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA.
CV. AZKA PUSTAKA.
Ekhsan,
M. (2019). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Optimal: Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 13(1), 1–13.
Handoko, T. H. (2014). Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Harras,
H., Sugiarti, E., Wahyudi. (2020), Kajian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Mahasiswa. Tangerang Selatan: Unpam
Press
Hasibuan, M. (2017). Pengaruh reward dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di CV. Suja Tandhika Bandung. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Hasibuan. (2013). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Ketujuh Belas. Jakarta: PT. Bumi AksaraImam
Ghozali (2017). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kelima. Semarang: Badan
Penerbit UndipIstijanto
(2014) Riset Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Hasibuan. (2018). Definisi Msdm. Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10–27.
Iman Ghozali (2017). Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi kelima. Semarang: Badan
Penerbitan Undip
Kharis,
Ismu Fadli (2011). Studi Mengenai Impulse
Buying dalam Penjualan Online. Semarang : Skripsi Universitas Diponegoro
Manajemen
Sumber Daya Manusia. N.p., Kencana.
Mangkunegara,
A. A. P. (2017), Evaluasi kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2019). Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2012). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Edisi Pertama Salemba Empat.
Novriani Gultom, H., &
Nurmaysaroh. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Transekonomika:
Akuntansi, Bisnis Dan Keuangan,1(2), 191–198.
https://doi.org/10.55047/transekonomika.v1i2.36
Nurhanan, N., & Heri Sasono. (2022). Kinerja Karyawan
dilihat dari Gaya Kepemimpinan dan Self Efficacy. Inisiatif: Jurnal Ekonomi,
Akuntansi Dan Manajemen, 1(3), 01–15.
https://doi.org/10.30640/inisiatif.v1i3.518
Nurjaya, N. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja
Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Hazara Cipta Pesona. AKSELERASI:
Jurnal Ilmiah Nasional, 3(1), 60–74.
Pranitasari, D., & Khotimah, K. (2021). Analisis Disiplin Kerja
Karyawan pada PT. Bont Technologies Nusantara. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen,
18(01), 22–38. https://doi.org/10.36406/jam.v18i01.375
Prasadja. (2018). Manajemen sumber daya manusia. 1–15.
http://repositori.buddhidharma.ac.id/391/3/BAB II.pdf
Putri, F. N., & Pradana, M. (2021). Pengaruh Motivasi Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Divisi Keuangan Pt Gracia
Pharmindo. E-Jurnal Manajemen, 8(4), 3640–3648.
http://repository.unbari.ac.id/318/1/Silvia Wulandari.pdf
R.
Supomo dan Eti Nurhayati. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Yrama Widya
Rao,
Purba, (2012). Measuring Consumer
Perceptions Through Factor Analysis, The Asian.
Rastika,
Y. (2015). Analisis Pengaruh Penerapan Finger Print (Sidik Jari) Terhadap Kedesilinan
Pegawai Pada Bagian Departeman SDM dan Umum Kantor Badan Usaha Bandar Udara
Hang Nadim Batam. 53(9), 1689–1699.
Resi Nur Apiana. (2023). PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN
DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK bjb KANTOR CABANG TAMANSARI.
17–62. http://repository.unpas.ac.id/63340/
Rivai, V. Z. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Salam. (2019). Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
PT. Djambatan.
Santika, Y. (2021). Manajemen Pendidikan Karakter Siswa
Sekolah Dasar Ditengah Pandemi Covid-19. Manajemen Pendidikan, 3,
1–4.
Santoso, Singgih (2015). Menguasai Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Saputra, R. (2019). Pengaruh Kepuasan Kerja
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangun Sari Perkasa
Dumai. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 10–20
Sarinah, & Mardalena. (2018). Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: CV. Budi
Sedarmayanti. (2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Singodimedjo. (2019). Indikator Disiplin
Kerja. Jurnal Teoritis Kinerja, 5(3), 7–25.
Sofyandi, H. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana
(2014) Metode Statistika, Bandung:
Tarsido.
Sugiyono (2017), Metode Penelitian Administrasi : dilengkapi dengan
Metode R & D,
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung
:
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:
Suhartanto
(2014). Metode Riset Pemasaran.
Bandung: Alfabeta.
Ummah, V. Z. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Departemen Teknik Pt Pelindo Marine
Service). Jurnal Ilmu Manajemen, 5(4), 1–7.
Wibowo.
(2016). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.
Wijayanti,
D. (2020). Manajemen. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press.
Komentar
Posting Komentar