CONTOH SKRIPSI KUANTITATIF : PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. JHONLY INDO GRAFICA (JINGGA DIGITAL PRINTING & ADVERTISING) KOTA TANGERANG

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan pendorong utama dalam kelangsungan sebuah perusahaan untuk menjalankan segala kegiatan. Sehingga perusahaan harus lebih selektif dalam memilih sumber daya manusia hal ini sangat penting untuk keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawan, maka perusahaan dituntut untuk menciptakan karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi dan perusahaan juga  membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki cara berpikir yang cerdas agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.

               Menurut Hasibuan (2017:3) dalam (Asi L, 2020) “Manajemen Sumber Daya Manusia ialah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat”. Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan dan harus dikelola, dipelihara dan ditingkatkan secara efektif untuk mencapai kinerja optimal dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas kinerja  sumber daya manusia yang ada di perusahaan,  tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan akan kesulitan untuk mencapai tujuannya.


               Sehingga  sumber daya manusia merupakan kunci pokok perusahaan dan apabila hal tersebut dilaksanakan dengan sangat baik, maka dapat dipastikan perusahaan akan mudah mencapai target dan tujuan yang diharapkan.

               PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor digital printing. Dengan memproduksi secara massal tulisan dan gambar, seperti branding, cetak stiker, sandblasting dan sablon, serta  cutting sticker, poster, banner, dan spanduk.  PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang secara konsisten menjaga kualitas sumber daya manusianya sehingga dapat memaksimalkan segala aspek yang diperlukan. Kinerja karyawan yang maksimal juga sangat diharapkan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang, karena dengan kinerja kerja yang baik dapat mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai dan membuat produktivitas meningkat.

               Menurut Mangkunegara (2015:93) dalam (Ummah, 2017) berpendapat bahwa “motivasi adalah keadaan yang dapat mendorong agar pegawai dapat terus bergerak lebih maksimal sehingga mampu dalam pencapaian tujuan dari motifnya”. Menurut Afandi (2018 : 23) dalam (Nurjaya, 2021) motivasi adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena terinspirasi, tersemangati, dan terdorong untuk melakukan aktivitas dengan keikhlasan, senang hati, dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktifitas yang dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas”. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah motivasi.

Motivasi merupakan salah satu faktor penting bagi seseorang untuk berkontribusi pada suatu perusahaan. Dengan memberikan motivasi yang baik dapat menumbuhkan rasa semangat dalam menjalankan tugas yang dikerjakan sehingga menghasilkan kinerja yang lebih efektif, maka peran karyawan dalam organisasi harus menjadi hal yang lebih diperhatikan oleh perusahaan. Dengan motivasi yang tinggi karyawan bekerja secara optimal, karyawan yang memiliki motivasi kerja yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melalukan setiap kegiatan. Oleh karena itu peningkatan moral seseorang selalu berkaitan dengan memotivasi usahanya, maka untuk mendapatkan motivasi yang baik seseorang harus memahami kebutuhan manusia. Berikut ini merupakan hasil pra survey motivasi kerja  pada  PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang :

Tabel 1.1

Hasil Pra survey Karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

Periode 2022

No

Pernyataan

Target

Jawaban

Jumlah Responden

 Iya

%

Tidak

%

1

Merasa puas terhadap bonus yang diberikan atas hasil kerja yang baik

100%

15

75%

5

25%

20

2

Perusahaan memberikan gaji yang sesuai

100%

8

40%

12

60%

20

3

Pemimpin selalu mendorong karyawan untuk mampu bekerja sama dalam pekerjaan

100%

15

70%

6

30%

20

4

Perusahaan menyediakan peralatan yang sesuai untuk memastikan kenyamanan karyawan

100%

12

60%

8

40%

20

5

Perusahaan memberikan jenjang karir kepada karyawan

100%

12

60%

8

40%

20

       Sumber: Pra survey PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising), 2022

               Berdasarkan data tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil pra survey dengan memberikan 5 pertanyaan kepada beberapa karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) dan responden menjawab dengan cara memilih salah satu jawaban yaitu (IYA) dan (TIDAK). Pada Pernyataan nomor 1 sebanyak 75% menyatakan iya, sedangkan 25% menyatakan tidak. Pada pernyataan nomor 2 sebanyak 40% menyatakan iya, sedangkan 60% menyatakan tidak . Pada pernyataan nomor 3 sebanyak 70% menyatakan iya, sedangkan 30% menyatakan tidak. Pada pernyataan nomor 60% menyatakan iya, sedangkan 40% menyatakan . Pada pernyataan nomor 5 sebanyak 60% menyatakan iya, sedangkan 40% menyatakan tidak. Dari kelima pernyataan tersebut terdapat satu pernyataan yang memiliki persentase tinggi, yaitu pada pernyataan nomor 2 dimana ada beberapa karyawan merasa pemberian gaji yang masih belum sesuai.

               Disiplin kerja juga menjadi faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja kerja karyawan, karyawan yang tidak disiplin dapat menghambat kinerja kerjanya serta dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Seorang karyawan harus mampu mentaati  peraturan-peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Peraturan perusahaan dibuat bertujuan agar dapat dipatuhi oleh karyawan baik dalam menepati waktu bekerja, mentaati semua aturan yang ada dalam perusahaan, ketaatan terkait perilaku dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

               Bagi perusahaan dengan adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Karyawan juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja, seperti datang tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sedangkan tingkat disiplin kerja karyawan merosot akan menjadi penghalang dalam pencapaian tujuan perusahaan.

               Hal ini selaras dengan pendapat menurut Afandi (2018:11) dalam (Saputra, 2019) yang menyatakan “disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma - norma sosial yang berlaku”. 

               Penting bagi perusahaan untuk melakukan sosialisasi terhadap semua peraturan perusahaan agar dapat dipahami oleh karyawan. Perilaku tepat waktu yang dimiliki oleh karyawan dapat menandakan bahwa karyawan tersebut memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi yang dapat berpengaruh terhadap kinerjanya, tingkat kehadiran karyawan juga sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja dari setiap karyawan. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat serta dapat juga mengembangkan tenaga dan pola pikir secara maksimal demi terwujudnya tujuan organisasi. Berikut ini merupakan data absensi karyawan  pada  PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

Tabel 1.2

Data Absensi Karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

Periode 2022

Tahun

Bulan

Jumlah Karyawan

Absensi

Sakit

Izin

Terlambat

2022

Januari

40

3

5

5

Februari

40

4

3

7

Maret

40

3

6

4

April

40

2

4

8

Mei

40

4

3

5

Juni

40

5

8

7

Juli

40

6

8

6

Agustus

40

3

7

8

September

40

5

8

7

Oktober

40

5

4

10

November

40

2

6

6

Desember

40

5

2

9

Jumlah

47

64

82

         Sumber: PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising), 2022

               Berdasarkan data pada tabel 1.2 dapat dilihat pada tahun 2022 jumlah absensi karyawan yang terlambat dalam satu tahun sangat besar dibandingkan dengan absensi izin dan sakit. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang belum maksimal masih banyak karyawan yang terlambat, dengan demikian perusahaan dapat memberikan sanksi yang tegas terhadap karyawan yang terlambat. Karena keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada rasa tanggung jawab karyawan terhadap aturan waktu yang telah ditetapkan, maka kinerja karyawan akan meningkat.

               Menurut Afandi (2018:83) dalam (Novriani Gultom & Nurmaysaroh, 2021) berpendapat bahwa “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika”. Kinerja merupakan salah satu komponen penting untuk mengukur tingkat keberhasilan yang dicapai, karena dengan kinerja yang baik dapat meningkatkan kemampuan kerja, prestasi kerja dan tanggung jawab yang penuh pada pekerjaan dan kewajibannya.

               Oleh karena itu, perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki tingkat semangat kerja yang tinggi. Melalui semangat kerja yang tinggi akan diperoleh hasil kerja yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dan produktivitas kerja yang baik. Berikut ini hasil evaluasi penilaian kinerja karyawan dalam satu tahun di PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang sebagai berikut :

Tabel 1.3

Data Kinerja Karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

Periode Tahun 2022

No.

Aspek Kinerja

Target

Penilaian Kinerja karyawan

Jumlah Karyawan

Mencapai

Tidak Mencapai

1

Menghasilkan pekerjaan yang berkualitas

100%

75%

25%

40

2

Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan

100%

63%

38%

40

3

Menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditentukan

100%

55%

45%

40

4

Menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

100%

50%

50%

40

5

Tanggung jawab pada pekerjaan

100%

43%

58%

40

Sumber: PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising),2022

 

               Berdasarkan data pada tabel 1.3 di atas, kinerja yang diukur dari beberapa aspek pencapaiannya. Pada aspek menghasilkan pekerjaan yang berkualitas hanya mencapai 75%, pada aspek ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan hanya mencapai 63%, pada aspek pencapaian hasil pekerjaan sesuai target yang ditentukan hanya mencapai 55%, pada aspek ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan hanya mencapai 50%, dan  pada aspek tanggung jawab pada pekerjaan hanya mencapai 43%. Dalam hal ini kinerja karyawan masih belum mencapai standar target yang telah ditetapkan perusahaan sehingga masih mengalami permasalahan.

               Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: "Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang".

1.2.      Rumusan Masalah

               Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1.     Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang  ?

2.     Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang   ?

3.     Apakah terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang  ?

1.3.      Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi :

1.   Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

2.   Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

3.   Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

1.4.      Manfaat Penelitian

1.4.1       Manfaat Teoritis

1.       Bagi Penulis

       Untuk menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai objek yang diteliti dan juga sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Manajemen Strata Satu (S-1) Jurusan Sumber Daya Manusia. Sekaligus menambah wawasan mengenai Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

2.       Bagi Akademik

       Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan referensi yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2   Manfaat Praktis

               Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat terkait dengan motivasi dan disiplin kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan khususnya pada PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising ) Kota Tangerang


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Landasan Teori

2.1.1    Manajemen

1.     Pengertian Manajemen

       Manajemen merupakan suatu seni mengatur, mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia serta sumber daya yang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah direncakan. Manajemen merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dalam megelolaan suatu perusahaan, manajemen merupakan suatu aktivitas yang bekaitan dengan aktivitas yang lain, karena setiap aktivitas perusahaan diharpakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

       Pengertian Manajemen Menurut Sarinah & Mardalena (2017:7) dalam (Santika, 2021), “manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan kerjasama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya”.  Menurut Afandi (2018:1) dalam (Resi Nur Apiana, 2023) “manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk mencapai organisasi dengan pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling)”.

      


       Menurut Firmansyah (2018:4) bahwa “manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk menciptakan tujuan yang sudah ditetapkan terlebih”.  

        Menurut Hasibuan, (2017), “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.”

       Menurut Abdullah (2019:2) menyatakan bahwa “manajemen adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi (man, money, material, machine and method) secara efisien dan efektif”.

       Menurut Roni Angger Aditama (2020:2) “ manajemen merupakan sesuatu yang tejadi di dalam organisasi yang selalu terkandung adanya suatu atau tujuan tertentu yang akan dicapainya tujuan melibatkan manusia serta sumber-sumber lainnya dengan cara yang paling efisien”. 

       Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan dalam suatu organisasi yang telah direncanakan secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.   Unsur-Unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan setiap perusahaan mempunyai unsur 6M yaitu man, money, materials, machanise, methods, dan market.

a.   Men atau manusia. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan merupakan faktor penting bagi perusahaan karena manusialah yang membuat tujuan dan manusia pula yang menjalankan proses untuk mencapai tujuan tersebut.ia, tidak ada proses kerja.

b.   Money atau uang. Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, uang merupakan alat yang alat penting karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional dan besar kecil hasil perusahaan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan, hal ini juga berhubungan dengan aktivitas yang diperlukan  seperti gaji, membeli peralatan-peralatan, biaya perawatan, dan lain-lain.

c.   Material atau bahan-bahan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia tidak dapat dipisahkan karena tanpa adanya material maka tidak akan ada hasil yang diperoleh.

d.   Machines atau mesin. Merupakan suatu alat yang dapat mempermudah sumber daya manusia yang ada, memaksimalkan hasil kerja dan memungkinkan  keuntungan yang lebih besar.

e.   Methods atau metode. Suatu prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun jika cara yang digunakan sudah baik, tetapi orang yang melakukan pekerjaan tidak mengerti, maka hasilnya akan kurang memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap sumber daya manusianya sendiri.

f.    Market atau pasar. Pasar merupakan sasaran manajemen yang penting, karena merupakan tujuan proses aktivitas manajemen.

3.   Tujuan Manajemen

   Tujuan manajemen menurut Salam (2019:12) mengatakan bahwa “tujuan organisasi sebagai suatu usaha dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu yang mereka taati demikian rupa sehingga diharapkan hasil yang akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan efisien”.

       Menurut Stoner dalam Wijayanti (2020:5) mengatakan bahwa “tujuan manajemen dapat dicapai dari serangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya manusia organisasi lainnya yang memiliki tujuan agar dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

       Berdasarkan beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen adalah suatu rangkaian proses perencanaan dari sekelompok organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.

4.     Fungsi-Fungsi Manajemen

       Untuk kelangsungan perusahaan, para pengelola harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Menurut Roni Angger Aditama, (2020:11) fungsi manajemen dikenal dengan planning, organizing, Actuating, dan controlling (POAC).

a.       Planning ( Perencanaan)

Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

b.       Organizing (Pengorganisasian)

Proses kegiatan penyusunan atau alokasi sumber daya oganisasi dalam bentuk desain organisasi atau struktur organisasi sesuai dengan tujuan perusahaan, sumber daya organisasi, dan lingkungan bisnis perusahaan tersebut. Sumber daya organisasi terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

1)     Sumber daya manusia (SDM), meliputi tenaga kerja/karyawan, baik dari level operasional sampai dengan fasilitas perusaan.

2)     Sumber daya fisik, meliputi tanah,mesin,gedung fasilitas perusahaan.

3)     Sumber daya organisasional, meliputi brand/merk, produser dan kebijakan (SOP/IK), sistem informasi dan teknologi.

c.       Actuating (Pelaksanaan)

Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencpai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.

d.     Controlling (Pengendalian)

Fungsi manajemen untuk melakukan control atau evaluasi terhadap kinerja organisasi. Hal ini guna untuk memastikan bahwa apa yang sudah direncanakan, disusun, dan dijalankan dapat berjalan sesuai dengan aturan main atau prosedur yang telah dibuat.

2.1.2   Manajemen Sumber Daya Manusia

1.     Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

       Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses pemberdayaan atau memaksimalkan anggota organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia juga merupakan ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan.

       Menurut Mathis & Jackson (2017:5) “manajemen sumber daya manusia adalah sistem formal yang dirancang dalam organisasi untuk mengelola bakat manusia untuk mencapai tujuan organisasi”. Sedangkan menurut Prasadja Ricardianto (2018, 15) manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat maksimal”.

       Menurut Hasibuan  (2017:3) dalam (Asi L, 2020)“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah seni dalam mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”. Menurut Ardana (2019:5) mengemukakan bahwa “manajemen sumber daya manusia adalah proses pendayagunaan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar semua potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal untuk mencapai tujuan.

     Menurut Desseler (2015:3) dalam (Nurhanan & Heri Sasono, 2022), “Manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.”

     Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses yang terdiri dari rekrutmen, seleksi sumber daya manusia, dan penggunaan sumber daya manusia.

2.     Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

       Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk menyeimbangkan antar tujuan masing-masing individual serta menyelaraskan sehingga mampu bergerak dalam irama yang sama demi mencapai tujuan bersama yaitu tujuan perusahaan. Menurut Sofyandi (2018:11) yang dialih bahasakan oleh R. Supomo dan Eti Nurhayati menjelaskan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia yaitu:

a.      Tujuan Organisasi

Untuk dapat mengenal keberadaan sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.

b.     Tujuan Fungsional

Untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.

c.      Tujuan Sosial

Untuk merespons kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimalisir dampak negatif terhadap organisasi.

d.     Tujuan Personal

Untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan, setidaknya tujuan-tujuan yang dapat meningkatkan kontribusi individual terhadap organisasi.

3.     Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

       Menurut Hasibuan (2018) fungsi-fungsi sumber daya manusia sebagai berikut :

1.     Perencanaan

Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

 

2.     Pengorganisasian

Kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi, wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

3.     Pengarahan

Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

4.     Pengendalian

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.

5.     Pengadaan

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6.     Pengembangan

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

7.     Kompensasi

Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

 

 

8.     Pengintegrasian

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

9.     Pemeliharaan

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

10.  Kedisiplinan

Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

11.  Pemberhentian

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, kontrak kerja berakhir, dan pensiun.  

2.1.3    Motivasi

1.      Pengertian Motivasi

       Motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti “dorongan atau menggerakan”. Dalam manajemen, motivasi merupakan hal yang membuat semua anggota selalu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Motivasi juga merupakan hal penting untuk memaksimalkan kerja karyawan serta produktivitas perusahaan, jika tidak adanya motivasi yang mendorong karyawan untuk kepentingan perusahaan, maka tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tidak akan tercapai dengan baik.

       Menurut Mangkunegara (2015:93) berpendapat bahwa “motivasi adalah keadaan yang dapat mendorong agar pegawai dapat terus bergerak lebih maksimal sehingga mampu dalam pencapaian tujuan dari motifnya”.

       Menurut Afandi (2018 : 23) ”motivasi adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena terinspirasi, tersemangati, dan terdorong untuk melakukan aktivitas dengan keikhlasan, senang hati, dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktifitas yang dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas”.

       Menurut Hasibuan, (2017:141) “motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal”. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar karyawan mau bekerja secara optimal (Andayani, 2020).

       Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan untuk karyawan agar tersemangati dan melakukan pekerjaan dengan maksimal untuk mencapai tujuan organisasi.

2.     Tujuan Motivasi.

       Menurut  Hasibuan, M (2017) tujuan dari motivasi kerja adalah sebagai berikut :

 

a.   Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

b.   Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

c.   Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

d.   Meningkatkan kedisiplinan karyawan.

e.   Mengefektifkan pengadaan karyawan.

f.    Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

g.   Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.

h.   Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

i.    Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

j.    Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan buku.

3.     Indikator Motivasi

       Indikator motivasi kerja menurut Abraham Maslow dalam Mangkunegara (2017:101-102), sebagai berikut :

1.     Kebutuhan fisiologi

Merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti perlindungan fisik, makanan, minuman, tempat tinggal, oksigen, tidur dan sebagainya.

2.     Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan melaksanakan pekerjaan.

 

 

 

3.     Kebutuhan untuk rasa memiliki

Kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai, sehingga dapat menumbuhkan interaksi yang lebih erat dengan orang lain.

4.     Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektivitas kerja seseorang.

5.     Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri

Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

2.1.4   Disiplin Kerja

1.       Pengertian Disiplin Kerja

       Disiplin kerja merupakan suatu peraturan atau tata tertib dan kebijakan yang telah ditetapkan dimana sumber daya manusia harus melakukan dan melaksanakan pekerjaanya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Disiplin kerja merupakan peran penting dalam suatu kegiatan produktivitas dalam perusahaan untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Menurut Sinambela (2016:335) dalam (Akbar et al., 2021) disiplin adalah suatu proses kepatuhan, mematuhi, menaati, dan melakukan pentaatan terhadap suatu standar, peraturan, kebijakan dan ketetepan yang ditentukan oleh organisasi maupun perusahaan atau lembaga.

       Menurut Ramon (2019) dalam (Pranitasari & Khotimah, 2021) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Sedangkan menurut Afandi (2018:11) dalam (Saputra, 2019) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

       Menurut Hasibuan (2017:193) disiplin kerja merupakan suatu fungsi operatif dalam sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa adanya disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan yang optimal. Disiplin mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang dalam menjalankan segala tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

       Menurut Handoko (2012:208) dalam (Rastika, 2015) disiplin adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen guna menjalankan standar-standar organisasional.

2.       Tujuan Disiplin Kerja

       Menurut R. Supomo dan Eti Nurhayati (2018:139) tujuan disiplin kerja adalah sebagai berikut :

1)  Agar tenaga kerja mentaati peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku.

2)  Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

3)  Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.

4)  Dapat bertindak perilaku sesuai dengan norma yang berlaku pada perusahaan.

5)  Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

3.       Jenis-jenis Disiplin Kerja

       Menurut Agustini (2019:94) dalam (Singodimedjo, 2019) didalam instansi terdapat tiga jenis-jenis disiplin kerja di antaranya :

1)  Disiplin Preventif

   Disiplin yang bertujuan untuk mencegah pegawai berperilaku yang tidak sesuai peraturan. Tindakan tersebut mendorong pegawai untu taas kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah di tetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari instansi diusahakan pencegahan jangan sampai pegawai berperilaku negatif sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

2)  Disiplin Korektif

   Disiplin yang bertujuan agar pegawai tidak melakukan pelanggaran yang sudah dilakukan. Jika ada pegawai yang nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya disesuaikan pada tingkat pelanggaran yang terjadi.

3)  Disiplin Progresif

   Disiplin yang bertujuan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan tetapi juga memungkinkan manajemen untuk memperbaiki kesalahan memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggar. Kegaiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mendisiplinkan pegawai ini tentu bersifat positif dan tidak mematahkan semangat kerja pagawai. Kegiatan pendisiplinan harus bersifat mendidik dan mengkoreksi kekeliruan agar dimasa datang tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan yang sama.

4.       Indikator Disiplin Kerja

       Dalam suatu perusahaan kedisiplinan harus ditegakkan, karena tanpa adanya disiplin pegawai maka perusahaan tersebut sulit untuk mewujudkan tujuannya. Menurut Bejo Siswanto dalam Lijan Poltak Sinambela (2018:356) dalam (Putri & Pradana, 2021) berpendapat bahwa indikator disiplin kerja, sebagai berikut :

a.      Frekuensi Kehadiran

Merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kedisiplinan pegawai. Semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau rendahnya tingkat kemungkinan maka pegawai tersebut telah memiliki disiplin kerja yang tinggi.

 

b.     Tingkat Kewaspadaan

Pegawai yang dalam melaksanakan pekerjaannya selalu penuh perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi baik terhadap dirinya maupun terhadap pekerjaannya.

c.      Ketaatan Pada Standar Kerja

Dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang pegawai diharuskan mentaati semua standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan peoman kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat dihindari.

d.     Ketaatan Pada Peraturan Kerja

Hal ini dimaksud untuk kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja.

e.      Etika Kerja

Etika kerja diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya agar tercipta suasana harmonis, saling menghargai antar sesama pegawai.

2.1.5   Kinerja

1.       Pengertian Kinerja

       Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance, prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Menurut Wibowo (2016:07) “kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan”.

       Menurut Afandi (2018:83) “ kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika”.

2.       Tujuan Kinerja

       Menurut Sedarmayanti (2016:288), tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut :

a.      Untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan.

b.     Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.

c.      Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang atau rencana karirnya, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan.

d.     Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan.

e.      Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang kepegawaian, khususnya kinerja karyawan dalam bekerja.

f.      Cexara Pribadi, karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal karyawannya, sehingga dapat lebih memotivasi karyawan.

 

 

3.       Indikator Kinerja

       Menurut Mangkunegara (2019:75) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun indikator yang digunakan sebagai berikut :

a.       Kualitas kerja

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

b.     Kuantitas kerja

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing - masing.

c.       Pengetahuan kerja

Kemampuan seseorang dalam mengetahui urutan pekerjaan atau tahapan-tahapan dalam melaksanakan pekerjaannya.

d.       Pelaksanaan tugas

Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

e.       Tanggung jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

2.2    Penelitian Terdahulu

     Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari perbandingan serta dapat membantu peneliti menemukan inspirasi baru bagi peneliti. Penelitian terdahulu juga memiliki fungsi sebagai rujukan yang menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No.

Nama Penelitian

Nama Jurnal, Vol, dan Hal

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1.

Sri Mardiana, Vega Anismadiyah, Amun Soepandi (2020)

Jurnal Jenius, Vol.4 No.1, ISSN: 2581-2769.

Kreatif Jurnal Ilmiah  Vol.8 No.2, ISSN: 2406-8616

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan

Kuantitatif

Hasil penelitian yang didapatkan yaitu variabel bebas yaitu Motivasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,249 dengan Nilai koefisien determinasi (KD) adalah 60,8% sisanya dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.

2.

Roni Fadli, Hasanudin Hasanudin (2020)

Jurnal Jenius, Vol.4 No.1, ISSN: 2581-2769.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Yayasan Bait Qur’ani At Tafkir Ciputat.

Kuantitatif

Hasil penelitian ini nilai korelasi sebesar 0,649 yang artinya tingkat hubungan motivasi terhadap kinerja karyawan memiliki tingkat hubungan yang kuat. Nilai Koefisien Determinasi sebesar 0,421 atau sebesar 42,1%, sedangkan sisanya sebesar 57,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai t hitung sebesar 5,906 > t tabel 201 dengan Sig 0,000 < 0,05

3

Ummul Chair (2020)

 

Jurnal Brand, Vol. 2 No.1, ISSN : 2715-4920

 

Pengaruh Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Nirha Jaya Makassar

 

Kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi linear sederhana Y = 9,186 + 0,590 (X) , hal ini berarti bahwa jika X = 0, maka Y tetap 9,186 dan positif (+) artinya searah / sejalan ,  kemudian untuk koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang tinggi antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan dengan nilai 0,610. Pada koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,372 yang artinya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 37,2%. Untuk pengujian hipotesis melalui uji t menunjukkan di mana variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

4

Cleopatra Cleopatra, Darwin Lie, Efendi efendi, Andy Wijaya (2015)

Jurnal Sultanis,  Vol.3 No.1 ISSN : 2338-4328

Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada pabrik kerupuk naga mas Pematang Siantar

Kuantitatif

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1) disiplin kerja pada pabrik kerupuk naga mas sudah cukup baik.

 2) ada pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

3) disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 81,1%.

5

Syarkani (2017)

Jurnal Ilmiah Ekonomi Stie Pancasetia Bisnis, Vo. 3 No. 3, ISSN : 2442-4560

Pengaruh
Disiplin Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan Pada
PT. Panca
Konstruksi di
Kabupaten
Banjar

Kuantitatif

Dari hasil uji diketahui bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Panca Konstruksi di Kabupaten Banjar. Koefisien determinasi sebesar 0,565 yang berarti bahwa sebesar 56,5% sedangkan sisanya 43,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

6

Galih Arga Nurcahya, Fetty Poerwita Sary (2018)

e-Proceeding of Management, Vol.5, No.1, ISSN : 2355-9357

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja  Karyawan PT. Arah Enviromental Bag. Surakarta

Kuantitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian dilakukan dengan uji parsial (uji t) dan menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis nol ditolak. Dengan begitu diketahui bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh disiplin kerja.

7.

Muhamad Ekhsan (2019),

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Optimal: Jurnal ekonomi dan kewirausahaan, Vol.13, No.1, ISSN : 1978-2586

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT  Syncrum  Logistics

Kuantitatif

 Hasil  penelitian  ini menunjukkan  bahwa  secara  parsial  dan  simultan variable  motivasi  dan  disiplin berpengaruh  terhadap  kinerja karyawan  PT  Syncrum  Logistic.Hal  ini  dibuktikan  dari  hasil  uji  simultan  (Uji  F)  dan  hasil  Uji  Parsial  (Uji  t) juga  menunjukkan  nilai  signifikan  dari dua variabel  bebas  yang  mendukung  hipotesa.  Oleh  karena  itu  hasil  uji dari  penelitian  ini  menyatakan  bahwa  terdapat  pengaruh  secara  simultan  antara  variabel motivasi  dan  disiplin kerja terhadap kinerja PT Syncrum Logistics

8

M. Effendi, Febrie Yogie (2019)

Journal of Management and Bussines, Vol.1, No.1, ISSN: 2684-8317

Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PP London Sumatera  Indonesia Tbk. Bukit Hijau  Kecamatan  Rawas  Ilir  Kabupaten  Musi  Rawas  Utara

Kuantitatif

Hasil penelitian, dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 10,428 + 0,349 X1+ 0,382 X2. Selanjutnya dari analisis diperoleh nilai R square R2 sebesar 0,770 atau 77,0%. Nilai tersebut memberi pengertian bahwa motivasi (X1), dan disiplin kerja (X2)  memberikan  sumbangan  pengaruh  sebesar  77,0%  terhadap  kinerja  karyawan  (Y). Simpulan, terdapat  pengaruh  secara  simultan  antara  motivasi  dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

2.3  Kerangka Berpikir


     Kerangka berpikir merupakan alur yang akan menjelaskan secara teoritis antara hubungan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis mengemukakan variabel penelitian menjadi dua bagian variabel yaitu variabel independen atau variabel bebas yaitu Motivasi dan Disiplin kerja dan variabel dependen atau variabel terikat adalah Kinerja karyawan. Menurut Sekaran dalam Sugiyono (2017:60), menjelaskan bahwa “kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting”. Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, terkait variabel motivasi dan disiplin kerja pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, maka penelitian ini digambarkan dalam paradigma sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

2.4.   Pengembangan Hipotesis

     Hipotesis menurut Sugiyono (2019:64) “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah karena sifatnya sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah harapan yang dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara variable-variabel di dalam masalah penelitian. Sedangkan menurut Arikunto (2018:71) meyampaikan bahwa “hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan uraian teori diatas maka diusulkan hipotesis sebagai berikut:

H01 : ρ1 = 0 :   Diduga tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

Ha1 : ρ1 ≠ 0 :   Diduga terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

H02 : ρ2 = 0 :   Diduga tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

Ha2 : ρ2  0 :  Diduga terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

H03 : ρ3 = 0 :   Diduga tidak terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang secara simultan.

Ha3 : ρ3  0 :  Diduga terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang  secara simultan.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1    Jenis Penelitian

     Jenis dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, Menurut Sugiyono (2018:8) berpendapat bahwa “Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Sedangkan Menurut Sugiyono (2018:44) pendekatan asosiatif yaitu “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih”.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

3.2    Tempat dan Waktu Penelitian

1.     Tempat Penelitian

          Menurut Sugiyono (2019:13) berpendapat “tempat penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal yang objektif”. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) beralamat di Jl. KH Hasyim Ashari No.1, RT.004, RT.004/RW.008, Nerogtog, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15145.

 


2.  Waktu Penelitian

     Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2023 s/d Oktober 2023, hingga dicukupi kebutuhan data informasi. Proses penelitian ini  dilakukan secara bertahap diambil mulai dari pendahuluan, pengajuan proposal, surat izin konsultasi, penyebaran pra survey, hingga pembuatan kuesioner dan penyebaran kuesioner. Adapun kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No

Jadwal Kegiatan

Mei

2023

Juni

2023

Juli

2023

Agustus 2023

September 2023

Oktober 2023

(Minggu)

(Minggu)

(Minggu)

(Minggu)

(Minggu)

(Minggu)

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Penyusunan Bab I

2

Penyusunan Bab 2

3

Penyusunan Bab 3

5

Penyusunan instrumen

6

Penyebaran kuesioner

7

Tabulasi data

8

Pengolahan data

9

Analisis data

10

Pengambilan kesimpulan

 

 

3.3    Operasional Variabel Penelitian.

     Operasional variabel menurut Sugiyono (2019:63) berpendapat “operasional variabel adalah sebagai berikut: “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasan dari masing-masing variabel itu adalah sebagai berikut:

1.       Variabel Independen atau Bebas (X1 dan X2)

Menurut Sugiyono (2019:33) berpendapat “variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependen)”. Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:

a.   Motivasi (X1)

   Menurut Afandi (2018:23) motivasi adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena terinspirasi, tersemangati, dan terdorong untuk melakukan aktivitas dengan keikhlasan, senang hati, dan sungguh-sungguh sehingga hasil dari aktifitas yang dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas.

 

b.   Disiplin Kerja (X2)

   Menurut Hasibuan (2017:193) disiplin kerja merupakan suatu fungsi operatif dalam sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa adanya disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan yang optimal. Disiplin mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang dalam menjalankan segala tugas-tugas yang diberikan kepadanya maupun peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

2.     Variabel Dependen atau Terikat (Y)

       Menurut Sugiyono (2019:39) berpendapat “variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.  Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan.

a.     Kinerja Karyawan (Y)

          Menurut Wibowo (2016:07) kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut sebagai standar pekerjaan.

 

 

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel

Indikator

Nomor Kuesioner

Pernyatan

Skala

 

Motivasi (X1)

 

 

 

Sumber:

Maslow dalam Mangkunegara (2017:101-102)

1.    Kebutuhan fisiologi

1

Perusahaan sudah memberikan gaji dan insentif yang sesuai dengan pekerjaan.

 

 

Likert

2.    Kebutuhan rasa aman

2

Perusahaan telah memberikan jaminan keamanan dan ketenangan dalam bekerja.

3.    Kebutuhan untuk rasa memiliki

3

Pimpinan selalu berupaya membangun hubungan kerja yang menyenangkan.

4.    Kebutuhan akan harga diri

4

Saya selalu mendapatkan penghargaan atas hasil kerja yang baik.

5.    Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri

5

Perusahaan memberi saya kesempatan untuk berkembang.

Disiplin Kerja (X2)

 

Sumber:

Bejo Siswanto dalam Lijan Poltak Sinambela (2018:356)

1.     Frekuensi kehadiran

1

Saya masuk dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan perusahaan.

 

 

Likert

2.    Tingkat kewaspadaan

2

Saya menjalankan segala perintah yang sudah ditetapkan.

3.    Ketaatan pada standar kerja

3

Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu.

4.    Ketaatan pada peraturan kerja

4

Saya selalu berpakaian rapi.

5.    Etika kerja

5

Saya selalu bersikap ramah dan sopan terhadap sesama rekan kerja maupun pimpinan.

Kinerja Karyawan (Y)

Sumber: Mangkunegara (2019:75)

1.    Kualitas kerja

1

Saya mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan teliti.

 

 

Likert

2.    Kuantitas kerja

2

Saya selalu memaksimalkan kemampuan saya dalam menyelesaikan tugas.

3.    Pengetahuan kerja

3

Saya mampu menyelesaikan setiap target pekerjaan yang sudah ditentukan.

4.    Pelaksanaan tugas

4

Saya selalu berusaha berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan pekerjaan.

5.    Tanggung jawab

5

Saya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan penuh tanggung jawab.

 

 

 

 

3.4    Populasi dan Sampel

3.4.1       Populasi

            Menurut Sugiyono (2019:215) berpendapat “populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2018:173) menyampaikan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dari pengertian diatas, disimpulkan populasi adalah keseluruhan karakteristik atau sifat subjek atau objek yang dapat ditarik sebagai sampel. Dalam penelitian populasinya adalah karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang yang berjumlah 40  karyawan.

3.4.2    Sampel

            Menurut Sugiyono (2019:215) berpendapat “sampel adalah jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Menurut Sugiyono (2019:81) “teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk digunakan dalam penelitian”. Maka dalam penelitian teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)  yang berjumlah 40 karyawan.

3.5    Teknik Pengumpulan Data

     Pengumpulan data merupakan upaya untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam pengukuran variabel. Menurut Sugiyono (2019:308) menyampaikan “metode pengumpulan data adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan memecahkan dan mengantisipasi masalah”. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena pada umumnya data yang dikumpulkan akan digunakan untuk diuji.

3.5.1    Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari tanggapan responden terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, atau dengan kata lain daya yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Menurut Sugiyono (2019:137) “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) .

1.     Studi Lapangan ( Field Research)

            Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka melakukan analisis terhadap pembuktian jawaban sementara atau hipotesis dari permasalahan yang dikemukakan, maka metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah :

1.   Observasi

   Menurut Sugiyono (2019:141) berpendapat “observasi adalah proses yang tersusun dari berbagai proses sehingga diperoleh data berdasarkan fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Dalam hal ini penulis melaksanakan pengamatan langsung terhadap perusahaan dimana pengamatan terbatas pada pokok permasalahan sehingga perhatian lebih fokus kepada data (riil) dan relevan.

2.   Kuesioner

   Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden secara tertulis. Daftar pertanyaan ditujukan terutama yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Sugiyono (2019:142) berpendapat “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan yang diharapkan dari responden”. Dalam penelitian ini kuesioner yang dibuat berupa pernyataan dengan jawaban mengacu pada skala likert. Bobot nilai kuesioner yang ditentukan yaitu: Sangat Tidak Setuju (bobot 1), Tidak Setuju (bobot 2), Kurang Setuju (bobot 3), Setuju (bobot 4) dan Sangat Setuju (bobot 5).

3.5.2    Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini, atau data yang diperoleh dari berbagai literature dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2019:137) “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder dalam penelitian ini mencakup data sejarah perusahaan, visi misi perusahaan.

1.   Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2019:138) berpendapat “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bisa berbentuk tulisan atau gambar. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah perusahaan, jumlah karyawan dan lain sebagainya.

2.   Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2019:140) berpendapat “studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang diteliti dan penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur ilmiah”. Dalam penelitian ini studi kepustakaan dilakukan dengan mencari landasan teoritis yang berhubungan dengan judul penelitian.

3.6  Teknik Analisis Data.

     Menurut Sugiyono (2019:147) berpendapat “dalam penelitian kuantitatif analisa data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber-sumber yang diperoleh”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenisnya, mentabulasi berdasarkan variabel, menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah:

 

1.   Uji Instrumen Data.

Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan kualitas dari data tersebut. Hal ini tergantung instrumen yang digunakan apakah sudah memenuhi asas validitas dan reliabilitas. Adapun dalam pengujian instrumen ini digunakan 2 (dua) pengujian yaitu:

a.   Uji Validitas.

Valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2019:361) berpendapat ”valid berarti terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya”. Sedangkan menurut Ghozali (2019:52) berpendapat “suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”. Untuk melakukan uji validitas dilihat dari tabel Item-Total Statistics.

Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel atau dapat juga dengan nilai cronbach alpha > standar kritis alfa, maka dikatakan valid. Untuk menguji validitas setiap instrumen, rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2019: 356)

Keterangan:

rxy    = koefisien korelasi antara X dan Y

n        = jumlah responden

x        = skor item kuesioner

y        = total skor item kuesioner

∑x²    = jumlah kuadrat seluruh skor X

∑y²    = jumlah kuadrat seluruh skor Y

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social Science (SPSS) for window versi 26, sehingga dapat diketahui nilai dari kuesioner pada setiap variabel bebas.

Kriteria atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan tidaknya menurut Sugiyono (2019:173) yaitu dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

1)           Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid,

2)           Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.

Dalam pengujian validitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)              Buka menu SPSS Versi 26 statistik

2)              Klik type in data, kemudian masukan data mentah

3)              Pilih menu analyze, pilih correlate dan klik bivariate, masukan data (nilai seluruh item sampai pada total score)

4)              Pilih rumus correlation coefficients spearmen

5)              Klik two-tailed pada kolom test of significance

6)                Kemudian klik ok

b.   Uji Reliabilitas.

          Uji reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu. Menurut Sugiyono (2019:168) berpendapat ”instrumen yang reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan menurut Ghozali (2019:47) berpendapat reliabilitas merupakan alat untuk menguji kekonsistenan jawaban responden atas pernyataan di kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

          Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas diartikan sebagai karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

          Rumus yang digunakan pada penelitian ini, reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5. Menurut Suharsimi Arikunto (2018:223) cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Sumber: Suharsimi Arikunto (2018:223)

Keterangan:

r11      = Koefisien reliabilitas

k        = Jumlah butir pertanyaan

= Jumlah variansi butir pertanyaan

     = variansi total

Jumlah varians skor setiap item dan varians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Suharsimi Arikunto (2018:227)

Sedangkan varians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Suharsimi Arikunto (2018:227)

Keterangan:

  = variansi tiap item

  = variansi tiap item

X11  = Jawaban responden untuk setiap butir soal

∑Yt = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

n     = Jumlah responden     

          Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social Science (SPSS) for window versi 26.

          Kriteria yang digunakan apabila suatu alat ukur memberikan hasil yang stabil, maka disebut alat ukur itu handal. Pengukuran dilakukan sekali dan reliabilitas dengan uji statistik. Dalam penelitian ini pengukuran yang dipakai adalah dengan membandingkan nilai Cronbach's Alpha dengan 0,600, dimana menurut Ghozali (2019:238) dapat berpedoman sebagai berikut:

1)      Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,600, maka instrumen reliabel.

2)      Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,600, maka instrumen tidak reliabel.

Dalam pengujian reliabilitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Burka menu SPSS 26 statistik

2)      Klik type in data kemudian masukan data mentah

3)      Pilih menu analyzescalereliability analysis, masukan data (nilai seluruh item tidak dengan total score)

4)      Pilih rumus koefisien alpha cronbach

5)      Pilih menu statistik

6)      Kemudian klik item dan scale if item deletedcontinueok

2.   Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan sebuah data. Menurut Santoso (2019:342) berpendapat “sebuah model regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik”. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah meliputi: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisitas.

a.   Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2019:160) berpendapat ”model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal”. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Dengan demikian uji ini untuk memeriksa apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang berdistribusi normal. Uji Normalitas yang digunakan  antara lain:

1)      Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

Menurut Sugiyono (2019:257) menjelaskan bahwa uji normalitas dapat diuji dengan Kolmogorov Smirnov dengan rumus:

Keterangan:

KD      : Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari

n1        : Jumlah sampel yang diperoleh

n2        : Jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal dengan ketentuan sebagai berikut:

(a)     Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

(b)     Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

2)  Metode Grafik.

Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada (titik) pada sumbu diagonal pada grafik Probability Plot. Adapun menurut Ghozali (2019:164) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

(a)     Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.

(b)     Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

Dalam pengujian normalitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a)       Klik analyze-regresion- linier

b)       Pindahkan item utama ke kotak dependen. Item pendukung kek kotak independen klik save, unchecklist mahalanobis distance, checklist residual unstandardized lalu klik continue.

c)       Klik OK , hasil Res_1 keluar pada ujung paling kanan input data

d)       Klik analyze-non parametric test-legacy dialogs-1sample K-S

e)       Klik unstandardised residual pindahkan ke kotak test variabel list.

f)             Pastikan test distribution -normal telah di check list lalu klik OK muncul tabel one - sample kolmogorov smirnov-test.

 

b.   Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolinieritas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2019:105), berpendapat bahwa “uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Menurut Singgih Santoso (2019:234) berpendapat “jika terbukti ada multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali”. Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Singgih Santoso (2019:234)

Atau dapat juga menggunakan rumus dibawah ini:

 

Sumber: Gozali, 2014:43))

Keterangan:

rxy         = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X       = Skor item

Y       = Skor total

N       = Jumlah subjek

∑xy   = Jumlah perkalian antara X dan Y

∑x     = Jumlah nilai X

∑y     = Jumlah nilai Y

∑x2    = Jumlah kuadrat dari X

∑y2    = Jumlah kuadrat dari Y

Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Model Regresi yang baik adalah yang tidak terjadi multikolinieritas.

Dalam pengujian, digunakan software SPSS versi 26. Untuk mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

1)     Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,10, maka tidak terjadi gejala multikoliniearitas.

2)     Jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value < 0,10, maka terjadi gejala multikoliniearitas.

Dalam pengujian multikolinieritas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Klik Analyze, pilih regresion- Linear.

2)      Pindahkan item utama ke kotak dependen dan item pendukung ke kotak independent, Klik Save, unchecklist residual unstandardized, lalu continue.

3)      Klik statistic, pilih collinearity diagnostic, lalu continue.

4)      Klik OK  dan akan keluar hasil output nya pada tabel coefficient.

c.    Uji Heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2019:139) berpendapat “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain”. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa yaitu:

1)      Uji Glejser

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Sumber: Ghozali (2019:125-126)

Keterangan:

Ln           = Regresi

έi2                   = Kuadrat nilai undstandardized residual dari uji regresi

βo           = Konstanta regresi

βln(X1)   = Konstanta regresi variabel independen

µi           = Residual test

Ketentuan dalam uji Glejser dapat melihat hasil uji nilai residual absolut di regresi dengan variabel independen. (Ghozali, 2017:142). Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Adapun ketentuan terjadi atau tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

(a)     Jika variabel independen signifikan secara statistik memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

(b)     Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

 

2)      Grafik Scatter Plot.

Cara lain dalam menguji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan grafik scatter plot dapat melihat grafik scatter plot (Ghozali, 2018:125-126), dengan ketentuan sebagai berikut:

(a)     Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem Heteroskedastisitas

(b)     Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan terjadi problem Heteroskedastisitas.

Dalam pengujian heteroskedastisitas ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)       Buka Program SPSS Versi 26

2)       Buka menu Transform, Klik Compute variable.

3)       Lalu pada kolom “Target Variabel” ketik: RES2

4)       Pada Kolom: “Numeric Expression” ketik   ABS_RES(RES_1), Lalu Klik OK

5)       Kemudian lihat pada Data View maka akan muncul Variabel baru dengan nama RES2.

6)       Kemudian klik Analyse, pilik Regression, Klik Linier

7)       Keluarkan dulu variabel Y diganti dengan variabel RES_2, lalu klik save.

8)       Muncul Linear Regression: Save, lalu hilangkan tanda centang di Understand, kemudian klik Continue, lalu klik OK.  

3.   Analisis Deskriptif.

Metode diskriptif merupakan data yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan menganalisa sehingga diperoleh deskripsi, gambaran atau fenomena yang diteliti.

a.   Pembuatan Skala Likert

          Dalam penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti menggunakan skala pengukuran. Menurut Sugiyono (2019:92), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.

          Dalam ilmu statistik banyak sekali jenis-jenis skala dipelajari dan digunakan baik untuk kepentingan akademisi maupun kepentingan praktisi. Dari sekian banyak jenis skala yang telah dikembangkan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert dalam bentuk data-data yang diperoleh.

          Pendapat di atas dipertegas oleh Sugiyono (2019:92) bahwa “Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Lebih lanjut Sugiyono (2019:92) menjelaskan bahwa “Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan indikator tersebut dijadikan acuan dalam menyusun pertanyaan maupun pernyataan”. Dalam penelitian fenomena sosial ini, variabel telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini skala likert dan nilai (scoring) yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skala Likert

Alternatif Jawaban

Bobot

Sangat Setuju

5

Setuju

4

Kurang setuju

3

Tidak Setuju

2

Sangat Tidak Setuju

1

Sumber: Sugiyono (2019:92)

Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Setelah dibuat skala likert dan skala nilainya (scoring), selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan penilaian rata-rata tersebut, maka digunakan skala interval. Sedangkan skala interval itu sendiri menurut Sugiyono (2017:88), adalah ”Skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama antara kategori atau titik-titik terdekatnya”. Untuk menentukan rentang skala dari setiap variabel yang diukur dapat ditetapkan interval untuk memberikan interpretasi, yaitu :

Tabel 3.4

Skala Interval

Skala Interval

Kriteria atau Interprestasi Kategori

1,00 – 1,79

Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Baik

1,80 – 2.59

Tidak Setuju atau Tidak Baik

2,60 -3,39

Kurang Setuju atau Kurang Baik

3,40 – 4,19

Setuju atau Baik

4,20 – 5,00

Sangat Setuju atau Sangat Baik

   Sumber: Sugiyono (2017:88)

4.   Analisis Kuantitatif.

Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari nilai pengaruh, dan signifikansi pengaruh tersebut. Menurut Sugiyono (2019:55) berpendapat “metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih. Dengan demikian dari hasil dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan masalah mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun tahapan analisis yang dilakukan adalah:

a.   Analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis regresi liner berganda merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk mencari persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari kemungkinan kesalahan dan menganalisa hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen secara bersama-sama. Menurut Sugiyono (2019:277) berpendapat “analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan/diturunkan”.  Model hubungan ini disusun dalam fungsi atau persamaan regresi ganda sebagai berikut:

 

Y = a + b1X1 + b2X2 + έ

Sumber: Sugiyono (2019:277).

Keterangan:

Y  =     Variabel dependen (dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan)

a  =      Bilangan konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah konstan atau 0 (X1, X2 = 0)

b1 =     Koefisien regresi berganda X1 terhadap variabel terikat Y, apabila variabel bebas X2 dianggap konstan

b2 =     Koefisien regresi berganda X2 terhadap variabel terikat Y, apabila variabel bebas X1 dianggap konstan

X1  =   Variabel Independen (X1) dalam penelitian ini adalah motivasi

X2  =   Variabel Independen (X2) dalam penelitian ini adalah disiplin kerja

έ   =     Disturbance’s error / variabel pengganggu

Regresi linier berganda dengan variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1 dan b2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sy = na + b1SX1 + b2SX2

SX1y        = aSX1 + b1SX1 + b2SX1X2

SX2y        = aSX2 + b1SX1X2 + b2SX2X22

Sumber: Sugiyono (2016:279)

Arti koefisien b adalah jika nilai b positif (+), hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai b negatif (-), maka hal ini menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.

Dalam pengujian regresi ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 

1)        Masuk program SPSS

2)        Klik variabel view pada SPSS data editor untuk menginput data variabel

3)        Pada barisan pertama kolom name  ketik item pendukungnya pada type pilih numeric

4)        Pindahkan ke kotak data view dan input data sesuai dengan variabelnya

5)        Klik analyze-regression-linear

6)        Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak dependen isi dengan variabel utama

7)        Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel model summary.

  1. Analisis Koefisien Korelasi Berganda.

            Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya atau kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan. Menurut Sugiyono (2019:257) koefisien korelasi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 

                   

Keterangan:

    = korelasi antara variabel X1 dengan X2 bersama-sama dengan variabel Y                                           

        =  korelasi product moment Y dengan X1

        =  korelasi product moment Y dengan X2

rx1x2         =  korelasi product moment X1 dan X2

Tabel 3. 5

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Nilai Koefisien Korelasi

Tingkat Hubungan

0,000-0,199

Sangat Lemah

0,200-0,399

Lemah

0,400-0,599

Cukup Kuat

0,600-0,799

Kuat

0,800-1,000

Sangat Kuat

            Sumber: Sugiyono (2018:184)

c.       Analisis Koefisien Determinasi

            Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan. Menurut Andi Supangat (2015:350) berpendapat “koefisien determinasi merupakan besaran untuk menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam bentuk persen” Berdasarkan dari pengertian ini maka koefisien determinasi merupakan bagian dari keragaman total dari variabel terikat yang dapat diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas dihitung dengan koefisien determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di luar variabel dianggap konstan.

Rumus yang digunakan dalam analisis ini menurut Sugiyono (2019:350) untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien penentuan, yang dirumuskan sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

 
 


Sumber: Sugiyono (2019:350)

Keterangan:

Kd       : Koefisien Determinasi

r           : Koefisien Korelasi antara variabel bebas dan terikat

  (yang  dikuadratkan)

100%   : Pengalian yang dipresentasikan

Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Adapun ketentuan besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dimana interpretasinya adalah :

1)       Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan antara variabel X1 dan X2 (bebas) dengan variabel Y (terikat).

2)       Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang sempurna dari ketepatan perkiraan model.

Dalam pengujian koefisien determinasi ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Masuk program SPSS

2)      Klik variabel view pada SPSS data editor untuk menginput data variabel

3)      Pada barisan pertama kolom name ketik item pendukungnya pada    type pilih numeric

4)      Pindahkan ke kotak data view dan input data sesuai dengan variabelnya

5)      Klik analyze-regression-linear

6)      Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak dependen isi dengan variabel utama

7)      Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel model summary.

d.   Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak. Menurut Sugiyono (2019:213) berpendapat “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Maka pengujian hipotesis dilakukan melalui:

1)       Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Menurut Sugiyono (2019:251) bahwa “Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi varibael independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) pada tingkat kepercayaan 95%”. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut:

(a)   Variabel Motivasi (X1)

H0 : ρ1 = 0

Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)

Ha : ρ1 ¹  0

Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)

 

(b)  Variabel Disiplin Kerja (X2)

H0 : ρ2 = 0

Tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)

Ha : ρ2 ¹  0

Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising)

Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, menurut Sugiyono (2019:184) dapat menggunakan dengan mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2019:184)

Keterangan:

t = Probabilitas

r = Koefisien korelasi parsial

n = Jumlah sampel.

Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05 (5%) artinya kemungkinan hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%.

Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

(a)   Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(b)   Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau probability signifikansi < 0,05. Dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, digunakan software SPSS versi 26 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(a)             Masuk program SPSS

(b)            Klik analyze-regression-linear

(c)             Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen dan pada kotak dependen isi dengan variabel utama

(d)            Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova, coefficient dan tabel model summary.

2)       Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau simultan dimaksudkan untuk menguji pengaruh semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2019:252) bahwa “Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel independen terhadap variabel dependen”. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

 H0 : ρ3 = 0

Tidak terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

Ha : ρ3 ¹  0

Terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2019:252) “Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel independen terhadap variabel dependen”. Untuk mencari nilai F hitung digunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2019:252)

Keterangan:

r2    = Koefisien korelasi ganda

k   = Jumlah variabel independen

n   = Jumlah data (sampel responden).

Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 26. Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a)                       Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b)                       Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel atau probability signifikansi < 0,05.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1        Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1   Sejarah PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

               PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada sektor digital printing , PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang mengusung konsep”One Stop Printing Solution” dengan menyediakan berbagai macam jenis cetakan seperti Wall Sticker Large Format, Cutting Sticker, Roll dan X Banner, Poster, Spanduk (Baliho), Sticker Vinyl A3+, dan cetak berbagai jenis kertas A3+. PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang selalu memakai bahan baku berkualitas, ditunjang dengan mesin A3+, mesin Outdoor dan Indoor large format.   PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang telah berkerjasama dengan berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia, Instansi pemerintah atau swasta yang ada di Indonesia.

               PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang berdiri sejak tahun 2017 dengan menggunakan prinsip yang berdasarkan dengan syariah islam. PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing &  Advertising)


beralamat  Jl. KH Hasyim Ashari No. 1, "Pertigaan Lampu Merah Gondrong Cipondoh RT.004, RT.004/RW.008, Nerogtog, Kec. Pinang, Kota Tangerang, Banten 15145. PT. Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

4.1.2       Visi dan Misi Perusahaan

1)     Visi PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising)  :

Menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dan terkemuka dalam bidang percetakan, khususnya digital printing

2)     Misi PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) :

·       Memberikan pelayanan terbaik dengan komitmen dan dedikasi tinggi dengan etos kerja yang profesional.

·       Disiplin dan amanah sesuai dengan syariah islam untuk menghasilkan produk terbaik bagi kepuasan konsumen.

 

4.1.3       Struktur Kerja PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

1.           Struktur Kerja

               Perusahaan merupakan suatu sistem yang dikelola dengan menggunakan konsep atau sistem informasi.Manajemen merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Dengan adanya pembagian kerja, maka pekerjaan dapat dikontrol dengan baik. Berikut ini struktur kerja yang ada di PT.Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang adalah sebagai berikut:


Sumber: PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising ) Kota Tangerang

2.           Uraian Tugas Masing-Masing Jabatan

a.      Komisaris Utama

Melakukan pengawasan secara umum atau khusus atas kegiatan operasional perusahaan, dan kelancaran keuangan, serta memberi nasihat maupun masukan kepada direksi.

b.     Direktur Utama

Memimpin,mengelola serta menyusun strategi bisnis untuk kemajuan perusahaan, menetapkan visi dan misi perusahaan, dan mengkoordinasi setiap kegiatan di perusahaan.

c.      Manajer

Melakukan perencanaan untuk mengembangkan perusahaan, membuat peraturan dan pengawasan agar semua proses yang dilakukan sesuai dengan rencana, dan melakukan evaluasi

d.     Kepala Pemasaran

Mengkoordinasi strategi pemasaran, mencari pasar baru yang mungkin membutuhkan produk atau jasa perusahaan, serta mengatasi masalah pelayanan pada pelanggan.

e.      Kepala Produksi

Mengawasi pelaksanaan produksi seperti bahan baku awal sampai menjadi barang jadi, mengelola tim produksi, memastikan bahwa mesin dan peralatan produksi selalu dalam kondisi baik dan terawat dengan baik.

f.      Kepala Keuangan

Mengelola laporan keuangan secara menyeluruh, memastikan tim keuangan bekerja efektif dan efisien, dan dapat mengidentifikasi risiko keuangan.

g.     Marketing

Memperkenalkan atau mempromosikan produk, mencari tahu tren baru, membangun branding dan persona perusahaan.

h.     Desain

Membuat rencana dan konsep dari segala informasi dan material yang diberikan oleh customer, melakukan analisis sesuai kebutuhan customer, mengerjakan sesuai dengan data yang telah diberikan oleh customer dan memberikan sampel pertama agar tidak terjadi kesalahan dalam proses mencetak.

i.       Operator

Mengoperasikan dan mengatur mesin cetak , menyiapkan material mesin cetak yang akan digunakan, melakukan pemeriksaan mesin serta merawat mesin dengan baik.

j.       Finishing

Melakukan kegiatan proses penyelesaian akhir percetakan, menjaga Kondisi hasil agar tidak kotor dan rusak dan mencatat setiap pekerjaan yang telah selesai proses finishing.

k.     Kasir

Melayani proses transaksi dan memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.

l.       Staff Gudang

Melakukan perawatan barang  yang tersimpan dalam gudang, mendata stok bahan baku, mencatat pengeluaran bahan baku yang terpakai, dan memastikan tidak bahan baku yang rusak.

4.2            Hasil Penelitian

4.2.1       Karakteristik Responden

            Responden dalam penilitian ini merupakan karyawan PT.Jhonly Indo Grafica ( Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang. Jumlah responden yang disajikan dalam penelitian ini sebanyak 40 responden. Untuk mendapatkan gambaran karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan terakhir yang dapat dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini. Penelitian ini dilakukan dengan kuesioner yang disampaikan secara menyebar dengan beberapa pernyataan. Penulis memberikan kuesioner kepada responden sebanyak 15 butir pernyataan responden, dengan 5 (lima) pernyataan untuk variabel X1 (Motivasi), 5 pernyataan (lima) untuk variabel X2 (Disiplin Kerja) dan 5 (lima) pernyataan untuk variabel Y (Kinerja Karyawan).

1.        Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

   Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

     Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Laki-Laki

20

50.0

50.0

50.0

Perempuan

20

50.0

50.0

100.0

Total

40

100.0

100.0

 

 Sumber: Data Diolah, 2023

               Berdasarkan data pada table 4.1 diatas, responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang atau 50%, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang atau 50%.

2.       Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Responden berdasarkan usia dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan usia

Usia

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

< 25 tahun

29

72.5

72.5

72.5

26 - 35 tahun

7

17.5

17.5

90.0

36 - 40 tahun

4

10.0

10.0

100.0

Total

40

100.0

100.0

 

Sumber: Data Diolah, 2023

     Berdasarkan pada tabel diatas, bahwa responden yang berusia <25 tahun sebanyak 29 orang atau 72,5%, yang berusia 26-35 tahun sebanyak 7 orang atau 17,5%, dan yang berusia 36-40 tahun sebanyak 4 orang atau 10%.

3.       Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

     Responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

 

Pendidikan Terakhir

 

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

SMK / SMA Sederajat

29

72.5

72.5

72.5

Diploma

1

2.5

2.5

75.0

S1

10

25.0

25.0

100.0

Total

40

100.0

100.0

 

Sumber: Data Diolah, 2023

     Berdasarkan hasil data pada tabel diatas, menunjukan bahwa responden yang tingkat pendidikan terakhir SMK/SMA Sederajat sebanyak 29 orang atau 72,5%, tingkat pendidikan terakhir Diploma sebanyak 1 orang atau 2,5%, dan tingkat pendidikan terakhir S1 sebanyak 10 orang atau 25%.

4.2.2       Analisis Deskriptif

            Analisis deskriptif merupakan analisis data dengan cara mendeskripsikan data atau menggambarkan data yang telah terkumpul suatu objek yang diteliti berdasarkan variabel yang telah diteliti. Dimana terdapat tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Kinerja (Y). Variabel diukur dengan menggunakan indikator yang dijadikan instrumen penelitian, pembobotan dalam penelitian ini menggunakan metode pengukuran Likert yang menggunakan lima nilai angka untuk setiap variabelnya, yaitu Sangat Setuju (SS) skornya = 5, Setuju (S) skornya = 4, Kurang Setuju (KS) skornya = 3, Tidak Setuju (TS) skornya = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) skornya= 1. Dari hasil jawaban responden kemudian dilakukan analisis interpretasi rata-rata skor, sebagai berikut :

Tabel 4.4

Tabel Interval Tanggapan Responden

Skala Interval

Kriteria atau Interpretasi Kategori

1,00 – 1,79

Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Baik

1,80 – 2.59

Tidak Setuju atau Tidak Baik

2,60 -3,39

Kurang Setuju atau Kurang Baik

3,40 – 4,19

Setuju atau Baik

4,20 – 5,00

Sangat Setuju atau Sangat Baik

     Sumber: Sugiyono (2017:88)

            Berdasarkan pada kriteria di atas, maka dapat dilakukan penilaian atau jawaban responden menurut item pernyataan sebagai berikut:

1.       Penilaian Jawaban Responden Variabel Motivasi (X1)

     Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada butir pernyataan variabel Motivasi (X1) sebagai berikut:

Tabel 4.5

Jawaban Responden Variabel Motivasi (X1)

No

Pernyataan

Jawaban Responden

N

Jumlah

Mean skor

Ket

SS

S

KS

TS

STS

5

4

3

2

1

 

Kebutuhan Fisiologi

1

Perusahaan sudah memberikan gaji dan insentif yang sesuai dengan pekerjaan.

7

26

5

1

1

40

157

3,93

B

 

Kebutuhan Rasa Aman

2

Perusahaan telah memberikan jaminan keamanan dan ketenangan dalam bekerja.

8

24

7

0

1

40

158

3,95

B

 

Kebutuhan Untuk Rasa Memiliki

3

Pimpinan selalu berupaya membangun hubungan yang menyenangkan.

10

22

8

0

0

40

162

4,05

SB

 

Kebutuhan Akan Harga Diri

4

Saya selalu mendapatkan penghargaan atas hasil kerja yang baik.

5

20

12

2

1

40

146

3,65

B

 

Kebutuhan Untuk Mengaktualisasikan Diri

5

Perusahaan memberi saya kesempatan untuk berkembang.

14

19

7

0

0

40

167

4,18

SB

Jumlah

44

111

39

3

3

200

790

3,95

B

Persentase (%)

22%

55,5%

19,5%

1,5%

1,5%

Rata2

100%

Rata2

Sumber: Data Kuesioner, 2023

     Berdasarkan data pada tabel diatas, tanggapan responden atas pernyataan variabel motivasi diperoleh rata-rata skor sebesar 3,92 dimana skor tersebut termasuk pada rentang skala 3,40-4,19 masuk ke dalam kriteria Baik. Dimana responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 22% responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 55,5%, responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 19,5%, responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 1,5%, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1,5%.

2.       Penilaian Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X2)

     Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada butir pernyataan variabel Disiplin Kerja (X2) sebagai berikut:

Tabel 4.6

Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X2)

No

Pernyataan

Jawaban Responden

N

Jumlah

Mean skor

Ket

SS

S

KS

TS

STS

5

4

3

2

1

 

Frekuensi Kehadiran

1

Saya masuk dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan jam kerja perusahaan.

10

23

3

2

2

40

157

3,93

B

 

Tingkat Kewaspadaan

2

Saya menjalankan segala perintah yang sudah ditetapkan.

17

21

2

0

0

40

175

4,38

SB

 

Ketaatan Pada Standar Kerja

3

 Saya selalu mengerjakan pekerjaan tepat waktu.

12

25

3

0

0

40

169

4,23

SB

 

Ketaatan Pada Peraturan Kerja

4

Saya selalu berpakaian dengan rapi.

12

24

3

0

1

40

166

4,15

B

 

Etika Kerja

5

Saya selalu bersikap ramah dan sopan terhadap sesama rekan kerja maupun pimpinan.

17

19

3

1

0

40

172

4,3

SB

Jumlah

68

112

14

3

3

200

839

4,20

SB

Persentase (%)

34%

56%

7%

1,5%

1,5%

Rata2

100%

Rata2

Sumber: Data Kuesioner, 2023

     Berdasarkan data pada tabel diatas, tanggapan responden atas pernyataan variabel disiplin kerja diperoleh rata-rata skor sebesar 4,20 dimana skor tersebut termasuk pada rentang skala 4,20-5,00 masuk ke dalam kriteria Sangat Baik. Dimana responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 34% responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 56%, responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 7%, responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 1,5%, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1,5%.

3.       Penilaian Jawaban Responden Variabel Kinerja (Y)

     Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada butir pernyataan variabel Kinerja (Y) sebagai berikut:

Tabel 4.7

Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No

Pernyataan

Jawaban Responden

N

Jumlah

Mean skor

Ket

SS

S

KS

TS

STS

5

4

3

2

1

 

Kualitas Kerja

1

Saya mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan teliti.

11

25

3

0

1

40

165

4,13

B

 

Kuantitas Kerja

2

Saya selalu memaksimalkan kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan.

16

22

1

1

0

40

173

4,33

SB

 

Pengetahuan Kerja

3

Saya mampu menyelesaikan setiap target pekerjaan yang sudah ditentukan.

14

23

2

1

0

40

170

4,25

SB

 

Pelaksanaan Tugas

4

Saya selalu berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan pekerjaan.

16

22

1

1

0

40

173

4,33

SB

 

Tanggung Jawab

5

Saya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan penuh tanggung jawab.

19

19

2

0

0

40

177

4,43

SB

Jumlah

76

111

9

3

1

200

858

4,29

SB

Persentase (%)

38%

55,5%

4,5%

1,5%

0,5%

Rata2

100%

Rata2

Sumber: Data Kuesioner, 2023

     Berdasarkan data pada tabel diatas, tanggapan responden atas pernyataan variabel kinerja karyawan diperoleh rata-rata skor sebesar 4,29 dimana skor tersebut termasuk pada rentang skala 4,20-5,00 masuk ke dalam kriteria Sangat Baik. Dimana responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 38% responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 55,5%, responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 4,5%, responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 1,5%, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0,5%.

4.2.3       Pengujian Instrumen Data Penelitian

            Pengujian instrumen data diperlukan untuk mengetahui bahwa variabel yang diteliti memiliki fungsi sebagai alat pembuktian meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1.       Uji Validitas Instrumen

     Uji validitas dimaksudkan untuk menguji pernyataan pada setiap butir pernyataan pada kuesioner valid atau tidak. Untuk mengolah uji validitas, peneliti menggunakan software SPSS versi 26 dengan kriteria berikut:

a.                    Jika nilai r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

b.                    Jika nilai r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Adapun hasil uji validitas variabel motivasi, sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keputusan

X1.1

0.796

0.312

Valid

X1.2

0.790

0.312

Valid

X1.3

0.756

0.312

Valid

X1.4

0.768

0.312

Valid

X1.5

0.635

0.312

Valid

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan data pada tabel diatas, variabel motivasi (X1), diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,312) dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data penelitian

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keputusan

X2.1

0.780

0.312

Valid

X2.2

0.655

0.312

Valid

X2.3

0.694

0.312

Valid

X2.4

0.907

0.312

Valid

X2.5

0.792

0.312

Valid

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan data pada tabel diatas, variabel disiplin kerja (X2), diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,312) dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data penelitian.

 

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Pernyataan

r hitung

r tabel

Keputusan

Y.1

0.759

0.312

Valid

Y.2

0.589

0.312

Valid

Y.3

0.824

0.312

Valid

Y.4

0.805

0.312

Valid

Y.5

0.824

0.312

Valid

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan data pada tabel diatas, variabel kinerja karyawan (Y), diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,312) dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data penelitian.

2.       Uji Reliabilitas Instrumen

     Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu kuesioner reliabel atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap suatu pernyataan tersebut konsisten atau stabil. Adapun kriteria atau ketentuan dalam memutuskan pernyataan tersebut reliabel atau tidak, berikut ketentuannya:

a.    Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,600, maka instrumen reliabel.

b.   Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,600, maka instrumen tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS Versi 26, yang hasilnya sebagai berikut :

 

 

 

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen dan Dependen

Variabel

Cronbach's Alpha

Standar Cronbach's Alpha

Keterangan

Motivasi(X1)

0.804

0.600

Reliabel

Disiplin Kerja (X2)

0.816

0.600

Reliabel

Kinerja Karyawan (Y)

0.814

0.600

Reliabel

  Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil uji pada tabel diatas, menunjukan bahwa variabel motivasi (X1), disiplin kerja (X2),dan Kinerja Karyawan (Y) dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan dengan masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,600.

4.2.4       Pengujian Asumsi Klasik

            Uji asumsi klasik merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara variabel independen dan variabel dependen sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan terhindar dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena masih adanya gejala-gejala asumsi klasik atau layak atau tidak data yang dilanjutkan sebagai data penelitian. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas. Adapun  alat yang digunakan untuk mengolah data yaitu menggunakan SPSS Versi 26.

1.       Uji Normalitas

     Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik ialah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk memastikan asumsi bahwa persamaan tersebut berdistribusi normal dilakukan melalui pendekatan alat ukur perhitungan residual variabel dependen.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan membandingkan antara nilai signifikansi 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:

a.    Jika Significance > 0.05, maka data dinyatakan normal.

b.   Jika Significance < 0.05, maka data dinyatakan tidak normal.

Adapun hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut :

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

40

Normal Parametersa,b

Mean

.0000000

Std. Deviation

1.70700085

Most Extreme Differences

Absolute

.139

Positive

.139

Negative

-.094

Test Statistic

.139

Asymp. Sig. (2-tailed)

.050c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil uji pada tabel diatas, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,50 > 0,05. Dengan demikian asumsi distribusi persamaan pada uji ini adalah normal.

     Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan grafik probability plot dimana residual variabel dapat dideteksi dengan melihat penyebaran titik-titik residual mengikuti arah garis diagonal, dan hal itu sesuai dengan hasil diagram penyebaran yang diolah dengan SPSS Versi 26 seperti pada gambar dibawah ini :

                                    Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

Gambar 4.2

Grafik P-P Plot Hasil Uji Normalitas

     Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot menunjukan polo grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran mengikuti garis diagonal. Oleh karena ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2.        Uji Multikolinearitas

     Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen variabel). Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Dengan ketentuan sebagai berikut :

1)   Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,10, maka tidak terjadi gejala multikolinieritas.

2)   Jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value < 0,10, maka terjadi gejala multikolinieritas.

Adapun hasil uji dengan menggunakan SPSS versi 26, sebagai berikut ;

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Multikolinieritas Dengan Collinearity Statistics

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

6.065

2.400

 

2.527

.016

 

 

Motivasi (X1)

.185

.107

.210

1.727

.093

.829

1.207

Disiplin kerja (X2)

.559

.109

.626

5.141

.000

.829

1.207

a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

            Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil pengujian multikolinearitas diperoleh nilai tolerance variabel motivasi sebesar 0,829 dan disiplin kerja sebesar 0,829 dimana kedua nilai tersebut lebih dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel motivasi sebesar 1,207 dan disiplin kerja sebesar 1,207 dimana nilai tersebut kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel bebas.

3.       Uji Heteroskedastisitas

     Pengujian heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser dimana hasil uji ini dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Adapun ketentuan terjadi dan tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

1)     Jika variabel independen (X) memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

2)     Jika variabel independen (X) memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Dengan Uji Glejser

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

4.255

1.211

 

3.514

.001

Motivasi (X1)

.003

.054

.009

.052

.959

Disiplin kerja (X2)

-.139

.055

-.415

-2.524

.016

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, glejser test model pada variabel motivasi (X1) diperoleh nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,959 dan disiplin kerja (X2) diperoleh nilai  signifikansi (Sig.) sebesar 0,016, dimana keduanya nilai signifikansi (Sig.) > 0,05. Dengan demikian regression model pada data ini tidak ada gangguan heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai sebagai data peneliti.

     Pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabet terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID) dengan ketentuan:

a.      Jika titik-titik membentuk pola tertentu seperti gelombang besar melebar dan menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b.     Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas

     Berdasarkan hasil pada gambar diatas, titik-titik pada grafik scatter plot tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas atau membentuk pola-pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi ini layak dipakai.

4.2.5       Analisis Kuantitatif

                 Analisi kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui besaran pengaruh dan menganalisi signifikansi dari pengaruh tersebut. Pada analisis ini dilakukan terhadap pengaruh daari 2 variabel bebas terhadap variabel terikat.

1.       Analisis Regresi Linier Berganda

     Analisi regresi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh 2 variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji dengan menggunakan SPSS versi 26, sebagai berikut ;

Tabel 4.15

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

6.065

2.400

 

2.527

.016

Motivasi (X1)

.185

.107

.210

1.727

.093

Disiplin kerja (X2)

.559

.109

.626

5.141

.000

a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil nilai analisis perhitungan regresi pada tabel diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi Y = 6,065 + 0,185X1 + 0,559X2. dari persamaan regresi diatas motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a.      Nilai konstanta sebesar 6,065 diartikan bahwa jika variabel motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) tidak dipertimbangkan maka kinerja karyawan (Y) hanya akan bernilai sebesar 6,065 point.

b.     Nilai motivasi (X1) 0,158 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel disiplin kerja (X2), maka setiap perubahan 1 (satu) unit pada variabel motivasi (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan (Y) 0,158 point.

c.      Nilai disiplin kerja (X2) 0,559 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel motivasi (X1), maka setiap perubahan 1 (satu) unit pada variabel disiplin kerja (X2) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan (Y) 0,559 point.

2.       Analisis Koefisien Korelasi Berganda

     Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya atau kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan. Hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.16

Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Berganda Variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.738a

.545

.521

1.753

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Motivasi (X1)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil dari tabel diatas, bahwa hasil koefisien korelasi berganda sebesar 0,738 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,600-0,799 artinya variabel motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) mempunyai tingkat hubungan yang kuat terhadap kinerja karyawan (Y).

3.        Analisis Koefisien Determinasi

     Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh anatara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu variabel motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) secara simultan. Berikut ini hasil perhitungan koefisien determinasi yang diolah program SPSS versi 26, sebagai berikut :

Tabel 4.17

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Secara Simultan Antara Variabel Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

 

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.738a

.545

.521

1.753

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Motivasi (X1)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hadi pada tabel diatas, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,545 maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 54,5% sedangkan sisanya sebesar (100-54,5%) = 45,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak dilakukan penelitian.

 

 

 

4.2.6       Pengujian Hipotesis

1.       Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

     Pengujian hipotesis variabel motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dilakukan uji t (uji secara parsial). Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

a)   Jika nilai t hitung <  t tabel: berarti H0 diterima dan H1 ditolak

b)   Jika nilai t hitung >  t tabel: berarti H0 diterima dan H1 ditolak

Adapun untuk menentukan besarnya nilai t tabel dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ttabel = tα.df (Taraf Alpha x Degree of Freedom)

α   = tarif nyata 5%

df = (n-2), maka diperoleh (40-2) = 38, maka ttabel = 2,024

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau ρ value < Sig.0,05.

1)       Pengaruh Motivasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Menentukan rumusan hipotesisnya adalah :

H0 : ρ1 = 0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

H1 : ρ1 ≠ 0: Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 26, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.18

Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Motivasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

13.300

2.512

 

5.295

.000

Motivasi (X1)

.413

.126

.470

3.278

.002

a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil pada tabel diatas nilai t hitung > t tabel atau (3,278 > 2.024). Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0.002 < 0,05). Dengan demikian maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

2)       Pengaruh Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Menentukan rumusan hipotesisnya adalah :

H0 : ρ2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.

H2 : ρ2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.

Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 26, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Disiplin Kerja  (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

8.083

2.150

 

3.759

.001

Disiplin Kerja (X2)

.637

.102

.713

6.272

.000

a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

     Berdasarkan hasil pada tabel diatas, diperoleh nilai t hitung > t tabel atau (6,272 > 2,024). Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0.000 < 0,05). Dengan demikian maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang..

2.       Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

   Untuk pengaruh variabel motivasi dan disiplin kerja secara simultan dengan signifikansi 5%. Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) yaitu membandingkan antar nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

a)     Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H3 diterima.

b)     Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H3 ditolak.

   Untuk menentukan besarnya F tabel dicari dengan ketentuan df = (n-k-1), maka diperoleh (40-2-1) = 37, jadi F tabel = 3,250

Kriteria dikatakan signifikan jika F hitung > F tabel atau p value < Sig.0,05.

Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : ρ1,2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.

H3 : ρ1,2 ≠ 0  Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.

Tabel 4.20

Hasil Hipotesis (Uji F) Secara Simultan Antara Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

 

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

136.260

2

68.130

22.182

.000b

Residual

113.640

37

3.071

 

 

Total

249.900

39

 

 

 

a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X2), Motivasi (X1)

Sumber: Data Diolah SPSS Versi 26, 2023

   Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, diperoleh F hitung > F tabel  atau (22,182 > 3,250). Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05. Dengan deminikan H03 ditolak dan H3 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

4.3            Pembahasan Penelitian

4.3.1       Pengaruh Motivasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

            Berdasarkan hasil analisis, uji hipotesis nilai t hitung > t tabel atau (3,278 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0,002 < 0,05), dengan demikian maka H01 ditolak dan Ha1 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

            Hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan diperkuat kembali dengan hasil terdahulu yang dilakukan oleh Ummul Chair (2020) mengenai Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Nirha jaya Makassar. Dimana hasil dari penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.3.2       Pengaruh Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

            Berdasarkan hasil pengujian, uji hipotesis nilai t hitung > t tabel atau (6,272 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0,000 < 0,05), dengan demikian maka H02 ditolak dan Ha2 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja  terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

            Hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan diperkuat kembali dengan hasil terdahulu yang dilakukan oleh Galih Arga Nurcahya dan Fetty Poerwita Sary (2018) mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja  Karyawan PT. Arah Enviromental Bag. Surakarta. Dimana dari penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

4.3.3       Pengaruh Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

            Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya persamaan regresi Y = 6,065 + 0,185X1 + 0,559X2. Nilai koefisien korelasi atau tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat diperoleh sebesar 0,738 artinya kedua variabel mempunyai tingkat hubungan yang kuat. Nilai determinasi atau kontribusi pengaruhnya secara simultan sebesar 54,5% sedangkan sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis diperoleh F hitung > F tabel  atau (22,182 > 3,250), dengan deminikan H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya terhadap pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja tehadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

            Hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan diperkuat kembali dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhamad Ekhsan (2019), mengenai Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Syncrum Logistics. Dimana dari penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1    Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dan dari hasil analisis serta pembahasan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, sebagai berikut:

1.     Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis nilai t hitung > t tabel atau (3,278 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0,002 < 0,05), dengan demikian maka H01 ditolak dan Ha1 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

2.     Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis nilai t hitung > t tabel atau (6,272 > 2,024) dan diperkuat dengan nilai signifikansi < 0,05 atau (0,000 < 0,05), dengan demikian maka H02 ditolak dan Ha2 diterima artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja  terhadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing&Advertising) Kota Tangerang.

3.     Berdasarkan hasil penelitian motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya persamaan regresi Y = 6,065 + 0,185X1 + 0,559X2. Nilai koefisien korelasi atau tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat diperoleh sebesar 0,738 artinya


kedua variabel mempunyai tingkat hubungan yang kuat.. Nilai determinasi atau kontribusi pengaruhnya secara simultan sebesar 54,5% sedangkan sisanya sebesar 45,5% dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis diperoleh F hitung > F tabel  atau (22,182 > 3,250), dengan deminikan H03 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya terhadap pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi dan disiplin kerja tehadap kinerja karyawan PT. Jhonly Indo Grafica (Jingga Digital Printing & Advertising) Kota Tangerang.

5.2    Keterbatasan Penelitian

     Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1.     Faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini hanya motivasi dan disiplin kerja, masih banyak faktor lainnya yang mempengaruhi variabel kinerja karyawan.

2.     Dalam proses pengambilan data, informasi yang diberikan responden melalui kuesioner terkadang tidak menunjukkan pendapat responden yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena perbedaan pemikiran dan pemahaman dari tiap responden.

5.3    Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1.     Motivasi pernyataan yang paling lemah adalah nomor 4 (empat) yaitu saya selalu mendapatkan penghargaan atas hasil kerja yang baik dimana hanya mencapai score 3,65. Untuk lebih baik lagi perusahaan diharapkan memberikan penghargaan kepada karyawan seperti pemberian gaji yang sesuai atau kenaikan gaji serta pujian agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja dan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal lagi untuk perusahaan.

2.     Disiplin kerja pernyataan yang paling lemah adalah nomor 1 (satu) yaitu saya masuk dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan jam kerja perusahaan hanya mencapai score 3,93. Untuk lebih baik lagi perusahaan harus lebih tegas dan memperhatikan ketepatan waktu karyawan, seperti perusahaan memantau absensi karyawan secara berkala agar karyawan yang terlambat dapat ditindak lanjuti dengan memberikan teguran atau sanksi terhadap para karyawan.

3.     Kinerja karyawan pernyataan yang paling rendah adalah nomor 1 (satu) yaitu saya mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan teliti dimana hanya mencapai score 4,13. Untuk lebih baik lagi perusahaan menegur serta membimbing apa yang harus diperbaiki karyawan, sehingga apa yang dikerjakan oleh karyawan akan lebih cepat selesai dan membuat kinerja karyawan meningkat.

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Abdullah, & M. Ma’ruf. (2019). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Jakarta: Aswara Pressindo.

Aditama, R. A. (2020). Pengantar Manajemen: Teori dan Aplikasi (M. Lettucia (ed.)). AE Publishing.

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekan Baru: Zanafa Publishing.

Algifari. (2015). Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Andayani, M. (2020). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Prima Indojaya Mandiri Lahat. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 5(1), 797–804.

Ardana, I Komang dkk. (2019) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha ilmu.

Arikunto, Suharsimi. (2018). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2018). Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: Erlangga.

Asi L, L. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Dirhamsyah. (2021). KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA. CV. AZKA PUSTAKA.

Ekhsan, M. (2019). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Optimal: Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 13(1), 1–13.

Handoko, T. H. (2014). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.


Harras, H., Sugiarti, E., Wahyudi. (2020), Kajian Manajemen Sumber Daya Manusia  Untuk Mahasiswa. Tangerang Selatan: Unpam Press

Hasibuan, M. (2017). Pengaruh reward dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di CV. Suja Tandhika Bandung. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Hasibuan. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh Belas. Jakarta: PT. Bumi AksaraImam Ghozali (2017). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kelima. Semarang: Badan Penerbit UndipIstijanto (2014) Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka 

Hasibuan. (2018). Definisi Msdm. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10–27.

Iman Ghozali (2017). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi kelima. Semarang: Badan Penerbitan Undip

Kharis, Ismu Fadli (2011). Studi Mengenai Impulse Buying dalam Penjualan Online. Semarang : Skripsi Universitas Diponegoro

Manajemen Sumber Daya Manusia. N.p., Kencana.

Mangkunegara, A. A. P. (2017), Evaluasi kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Edisi Pertama Salemba Empat.

Novriani Gultom, H., & Nurmaysaroh. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis Dan Keuangan,1(2), 191–198. https://doi.org/10.55047/transekonomika.v1i2.36

 

Nurhanan, N., & Heri Sasono. (2022). Kinerja Karyawan dilihat dari Gaya Kepemimpinan dan Self Efficacy. Inisiatif: Jurnal Ekonomi, Akuntansi Dan Manajemen, 1(3), 01–15. https://doi.org/10.30640/inisiatif.v1i3.518

Nurjaya, N. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Hazara Cipta Pesona. AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, 3(1), 60–74.

Pranitasari, D., & Khotimah, K. (2021). Analisis Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Bont Technologies Nusantara. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 18(01), 22–38. https://doi.org/10.36406/jam.v18i01.375

Prasadja. (2018). Manajemen sumber daya manusia. 1–15. http://repositori.buddhidharma.ac.id/391/3/BAB II.pdf

Putri, F. N., & Pradana, M. (2021). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Divisi Keuangan Pt Gracia Pharmindo. E-Jurnal Manajemen, 8(4), 3640–3648. http://repository.unbari.ac.id/318/1/Silvia Wulandari.pdf

R. Supomo dan Eti Nurhayati. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Yrama Widya

Rao, Purba, (2012). Measuring Consumer Perceptions Through Factor Analysis, The Asian.

Rastika, Y. (2015). Analisis Pengaruh Penerapan Finger Print (Sidik Jari) Terhadap Kedesilinan Pegawai Pada Bagian Departeman SDM dan Umum Kantor Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam. 53(9), 1689–1699.

Resi Nur Apiana. (2023). PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK bjb KANTOR CABANG TAMANSARI. 17–62. http://repository.unpas.ac.id/63340/

Rivai, V. Z. (2015).  Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Salam. (2019).  Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta: PT. Djambatan.

Santika, Y. (2021). Manajemen Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Ditengah Pandemi Covid-19. Manajemen Pendidikan, 3, 1–4.

Santoso, Singgih (2015). Menguasai Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Saputra, R. (2019). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangun Sari Perkasa Dumai. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 10–20

Sarinah, & Mardalena. (2018). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: CV. Budi

Sedarmayanti. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama.

Singodimedjo. (2019). Indikator Disiplin Kerja. Jurnal Teoritis Kinerja, 5(3), 7–25.

Sofyandi, H. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana (2014) Metode Statistika, Bandung: Tarsido.

Sugiyono (2017), Metode Penelitian Administrasi : dilengkapi dengan Metode   R & D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:

Suhartanto (2014). Metode Riset Pemasaran. Bandung: Alfabeta.

Ummah, V. Z. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Departemen Teknik Pt Pelindo Marine Service). Jurnal Ilmu Manajemen, 5(4), 1–7.

Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Wijayanti, D. (2020). Manajemen. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SKRIPSI KUANTITATIF DENGAN JUDUL PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI ALFAMART PONDOK INDAH 2, JAKARTA SELATAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT KMK GLOBAL SPORTS (DEPARTEMEN STOCK FITTING) DI TANGERANG